13. Perasaan yang menggebu

2.5K 330 74
                                    

꧁ ༺ Chapter 13 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 13 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

"Permaisuri akan menghadapi wanita itu di pengadilan?"

Seungcheol mengikuti tubuh Jeonghan yang di tutupi kain sutra dengan matanya yang tajam. Saa ini Jeonghan sedang membuka ikatan rambutnya. Rambut panjang berwarna hitam hingga ke pundaknya.

"Jika wanita itu menantang saya, maka akan saya hadapi, Yang Mulia." Jawab Jeonghan datar.

Ujung bibir Seungcheol terangkat ketika mendengarnya. Yoon Jeonghan benar-benar menarik. Bukankah sebelumnya dia hanya akan diam bahkan jika Seungcheol mengarahkan pedangnya ke leher pemuda itu?

Namun kini Jeonghan bahkan membuat Seungcheol meleleh hanya karena dia melawan orang yang merendahkannya. Inilah yang Seungcheol inginkan.

"Permaisuriku adalah pendendam?" Tanya Seungcheol terkesan menggoda.

Tubuh Jeonghan yang duduk membelakangi Seungcheol, berbalik dengan perlahan. Dia duduk dengan anggun, punggung tegak dan kedua tangannya terlipat rapi di atas pangkuannya. Leher jenjang itu terlihat menarik dipadukan dengan pakaian putih dan rambut hitamnya. Jeonghan tidak memakai riasan apapun, tetapi terlihat seperti karya yang dipahat oleh seniman yang berpengalaman lebih dari sepuluh tahun.

"Benar, Yang Mulia. Saya adalah pendendam." Mata Jeonghan menatap langsung ke dalam mata Seungcheol yang terdiam sesaat.

"Begitukah?" Seungcheol terkekeh terkesan mengejek. "Lalu mengapa Permaisuri tidak marah ketika dihina di ruang Pengadilan? Sedangkan wanita ini yang menghina Permaisuri langsung mendapatkan hukuman?"

Jeonghan tidak segera menjawab. Dia menatap Seungcheol sangat dalam. Sosok Jeonghan memang terlihat rapuh dengan fisik ramping dan kecil bagi seorang pria. Hingga orang-orang yang pertama kali melihatnya akan merasa dirinya lemah dan mudah dirundung. Di tambah dengan rumor yang menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia, bahwa dirinya tidak berguna.

Tetapi bagi Seungcheol yang sudah melihat sosok Roh Jiwa Elemen milik Jeonghan, Permaisurinya ini adalah seseorang yang tahu betul akan kemampuannya dan kedudukannya. Jeonghan bukanlah orang lemah yang hanya akan diam menangis karena direndahkan. Dia akan menggigit hingga robek.

"Karena dia merendahkan Kakak dan Kerajaan saya." Jawab Jeonghan datar tetapi terdengar sangat tegas.

Sebuah senyuman terbentuk di bibir Seungcheol ketika mendengarnya, "Permaisuri begitu mencintai Kaisar Yoon. Itu membuatku sebagai suamimu sedikit cemburu. Apakah Permaisuri akan membelaku dan Kerajaan ku suatu saat nanti?"

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang