33. Perang [1]

1.6K 221 30
                                    

꧁ ༺ Chapter 33 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 33 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

Permaisuri Yoon menarik sulur hijau miliknya yang baru saja melingkari leher salah satu pelayan wanitanya. Dia berdiri dengan dagu terangkat, dalam balutan pakaian putih dari sutera terbaik, rambut panjangnya terurai, kulitnya bersemu kemerahan dan dibelakangnya, di pakaian suteranya yang indah. Sepasang tangan kecil menggenggam kain itu dengan erat. Kepala kecilnya tenggelam di balik pakaian Permaisuri Yoon.

Pangeran Chan yang baru saja mendapatkan gelarnya. Malam ini dirinya di serang hingga hampir mati. Anak itu bergetar sambil menggenggam pakaian Permaisuri dengan sangat erat.

"Ampuni Hamba, Yang Mulia!" Pelayan wanita itu merangkak ke kaki Permaisuri Yoon yang tengah melindungi anaknya.

Saat wanita itu mendekat, sulur berduri muncul dari belakang punggung Permaisuri Yoon dan memukulnya mundur. Wanita tersebut berteriak kesakitan saat duri-duri tajam itu merobek lapisan kulitnya, membuat darah merembes dari sana.

Sulur Permaisuri bergerak kembali melingkari leher sang pelayan. Mengangkat tubuh itu hingga sang wanita kesulitan bernafas. Tubuh itu dibawa mendekat kepada sang Permaisuri yang menawan.

"Apa yang coba kau lakukan kepada Pangeran dari negeri ini?" Mata bulat Permaisuri Yoon yang seperti permata itu menatap dalam dan intens kepada wanita yang sibuk berusaha melepaskan sulur di lehernya.

"Apa yang kau lakukan kepada anakku?" Tubuh itu pun terbanting dengan kuat hingga sang wanita terbatuk mengeluarkan darah.

Pangeran Chan yang mendengar bahwa dirinya di sebut sebagai anak merasa sedikit ketakutannya menghilang. Pegangannya kepada pakaian Permaisuri semakin erat. Namun kali ini bukan karena ketakutan, tetapi karena merasakan sensasi hangat yang memasuki hatinya.

"Permaisuri, Hamba pantas mati." Wanita itu menangis tersedu-sedu sembari tetap berusaha menggapai tubuh Permaisuri Yoon.

Dia merangkak menyedihkan menuju kaki sang Permaisuri sementara Permaisuri Yoon hanya diam di tempatnya sembari menatap merendahkan kepada wanita yang terlihat menyedihkan.

Sang pelayan dengan tubuh yang merangkak menyedihkan mendekati Permaisuri Yoon dan setelah menggapai kaki sang Permaisuri, sebuah senyum licik terbentuk di bibirnya. Dengan kecepatan luar biasa, wanita itu menusuk kaki Permaisuri dengan sebuah pisau.

Lalu dia tertawa sangat keras, "Mati, mati, mati!"

Wanita itu tertawa sambil terus menusuk kaki di depannya dengan kuat. Dia terlihat menakutkan dengan tubuh berdarah dan ekspresi yang seperti kehabisan kewarasan.

Sementara Yoon Jeonghan hanya diam di tempatnya sambil melihat wanita itu saat ini sedang menusuk sebongkah es yang sangat dingin. Sang Permaisuri mengangkat kepalanya lalu melihat sosok Jeon Wonwoo berdiri dengan dingin di depan sana.

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang