35. Perang [3]

1.4K 232 33
                                    

꧁ ༺ Chapter 35 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 35 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

Langit tak lagi biru kala itu. Namun kobaran api dari prajurit Kerajaan Elemen Api mewarnai langit yang gelap menjadi sewarna dengan lidah api. Memberi cahaya menyilaukan yang tidak memberikan perasaan menyenangkan.

Di ujung daratan tandus yang gersang dan panas, terlihat pasukan berkuda yang sangat besar. Di pimpin langsung oleh Pangeran Ketiga dari Kerajaan Elemen Tanah, Choi Cheolsoo. Seorang pangeran yang hendak merebut tahta dan membalaskan dendam ibunya.

Sementara di sisi Kerajaan Elemen Tanah, berdirilah Choi Seungcheol, Kaisar dari Kerajaan Elemen Tanah yang terkenal dengan sebutan Tirannya. Duduk di atas kudanya dengan angkuh memandang kepada pasukan berselimut api jauh di depan sana.

Mingyu berdiri di sebelah kanan Kaisar dan Minghao berdiri di samping kirinya. Pemuda dingin dengan tubuh ramping itu terlihat menghela nafas dalam, dia menelan ludahnya untuk membasahi kerongkongannya yang terasa sangat kering.

Di depan sana, prajurit Kerajaan Elemen Api maju dengan tubuh api. Mereka berselimutkan api membara bersama dengan kuda hantu yang diselimuti oleh api yang membara juga. Ini adalah senjata tingkat tinggi dari Pengendali Api. Yaitu membakar dirinya sendiri untuk menciptakan pasukan api abadi yang tidak akan padam dengan mudah.

Di tambah, pada pihak kerajaan Elemen Tanah, hanya dirinyalah satu-satunya Pengendali Air, musuh utama dari seorang Pengendali Api. Kedua pundak Minghao terasa berat, namun ia hanya menampakkan wajah datar dan angkuh miliknya.

Prajurit itu semakin dekat dengan kelompok Kerajaan Elemen Tanah. Di lihat dari jumlah, Kerajaan Elemen Tanah tentu saja tertinggal jauh. Prajurit Kerajaan Elemen Api berjumlah sekitar tiga puluh ribu orang, sementara tentara Kerajaan Elemen Tanah hanya berjumlah lima belas ribu.

Mingyu memandang tajam pada pasukan yang terlihat menakutkan itu. Genggaman tangannya pada kekang kuda di tangannya mengerat. Prajurit Kerajaan Elemen Api sangat menakutkan. Mereka terlihat seperti tengkorak berapi yang mengendarai kuda tengkorak juga. Apakah mereka tetap manusia?

Sementara sang Kaisar hanya memandang hal itu datar. Matanya terkunci kepada sosok Choi Cheolsoo yang menunggang kudanya dengan kuat dan dia di penuhi oleh niat membunuh yang luar biasa pekat.

Tubuh kekar milik Kaisar Choi yang di selimuti armor perang terlihat duduk dengan tegap di atas kudanya. Dia mengembangkan senyuman mengejek lalu mengepalkan tangannya.

Tanah gersang di depan sana terbuka sangat lebar. Seperti bumi terbelah menjadi dua. Tanah bergetar hebat dan membuat beberapa prajurit Kerajaan Elemen Api terjauh ke dalam tanah tersebut. Getaran dan guncangan yang sangat hebat terjadi. Seolah gempa yang sanggup meluluhlantakkan dunia ini.

Dari dalam tanah yang terbuka, bangkitlah tentara boneka milik Kaisar Choi. Tentara yang terbuat dari Tanah keras dan gersang, berbentuk manusia setinggi tiga meter. Mereka mendudukkan kepalanya kepada Kaisar Choi yang duduk dengan ekspresi tak berarti di wajahnya.

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang