25. Pengkhianatan

2.1K 236 31
                                    

꧁ ༺ Chapter 25 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 25 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

Alis Permaisuri Yoon sedikit terangkat ketika melihat sosok Jenderal Ju di antara prajurit-prajurit gagah dan perkasa itu.

Dia terlihat gagah dan kuat. Matanya memancarkan sinar kuat yang meneduhkan, seolah mata seorang ayah. Jeonghan yang tengah berdiri di bawah payung besar itu mengatupkan kedua bibirnya. Jeonghan tahu dan ingin melihat sampai dimana kah figur ayah ini akan tetap pada topengnya.

"Permaisuriku."

Jeonghan menoleh ketika mendengar nama panggilan yang dikhususkan untuknya itu. Mata indahnya berkedip dan bertemu dengan sosok Kaisar Choi yang dengan senyuman simpul nya berjalan menghampiri dirinya.

Kulit putihnya terbuka dan dihujani oleh cahaya panas. Menciptakan sosok kuat dan indah Kaisar Choi. Langkahnya yang kuat dengan para Bayangan di belakangnya, seolah membuat tanah gersang di bawahnya bergetar.

Jeonghan menunggu di bawah payung besarnya. Terdiam dengan cantik disana sembari menunggu Kaisar Choi berdiri di hadapannya.

Ketika sudah sampai di depan sang Permaisuri, Kaisar Choi tersenyum. Dirinya ikut berdiri di bawah payung Permaisuri, hampir menutupi tubuh ramping sang Permaisuri.

Punggung besar Seungcheol benar-benar menutupi tubuh Jeonghan. Menciptakan pemandangan yang mengundang perhatian.

Telapak tangan Jeonghan terangkat dan menyeka setetes keringat di dahi Seungcheol. Ketika tangan Jeonghan yang terasa dingin itu menyentuh kulitnya yang panas, Kaisar Choi memejamkan matanya. Lalu tangan kanannya bergerak untuk menangkap pergelangan tangan Jeonghan hingga tangan itu terhenti. Seungcheol membawa pergelangan tangan ramping itu ke depan bibirnya. Mengecupnya perlahan lalu menggesek pergelangan tangan itu ke pipinya. Menciptakan sosok baru sang Kaisar yang haus akan kasih sayang dari Permaisuri miliknya.

"Apa yang dilakukan Permaisuri di cuaca yang panas ini?" Tanya Seungcheol masih tidak melepaskan pergelangan tangan Jeonghan.

"Hanya melihat-lihat saja, Yang Mulia." Kata Jeonghan tanpa berniat menarik tangannya.

"Benarkah? Tidakkah Permaisuri datang untuk melihatku?" Goda Seungcheol sambil menatap Jeonghan.

Jeonghan terdiam lalu tak lama tersenyum tipis, "Dapat dikatakan seperti itu juga, Yang Mulia."

Seungcheol merasakan hatinya jatuh ketika melihat senyum teduh dari Jeonghan. Dia membawa tangan Jeonghan ke matanya yang terpejam. "Permaisuri harus bertanggung jawab akan diriku."

Mendengar hal itu, sebuah senyuman simpul kembali terbentuk di bibir Jeonghan. Tangan kanannya yang bebas dari genggaman tangan Seungcheol memutar di udara dan segera setangkai bunga berwarna biru muncul di tangan sang Permaisuri. Kaisar Choi menatapnya tertarik dan segera setangkai bunga biru itu terselip di daun telinga milik Seungcheol.

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang