12. Kebencian yang menyebar

2.9K 333 37
                                    

꧁ ༺ Chapter 12 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 12 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

"Apa maksud ayah?"

Seorang wanita yang memiliki tubuh ideal dan cantik terlihat berdiri di hadapan seorang pria yang sudah terbilang tua.

"Seperti yang kau dengar." Jawab pria tua itu sambil memijat pelipisnya yang terlihat berkerut karena usia.

Iris cokelat wanita itu mengecil, "Ayah berjanji akan memasukkanku ke dalam Harem dan menjadi Permaisuri."

"Aku memang berjanji karena ku pikir Kaisar tidak akan ambil pusing dengan Harem dan Permaisuri. Kau lihat sendiri, dia hanya peduli dengan Kerajaan." Pria tersebut berdiri sambil memijat pelipisnya lagi.

"Tapi Pangeran Tumbuhan itu mengacaukan segalanya. Ayah rasa Kaisar jatuh cinta padanya pada pandangan pertama."

"Jatuh cinta apa? Lihat pernikahan mereka sangat sederhana. Jika Kaisar mencintai Pangeran itu, pernikahannya harus megah dan meriah. Bahkan tidak ada perayaan sama sekali. Dia di bawa kemari seperti hadiah saja." Kata wanita itu dengan nada meremehkan.

"Kau tahu apa? Dia mengikat kontrak darah dengan Kaisar." Balas sang pria tidak kalah sinis pada puterinya.

Keterkejutan terlihat jelas di wajah sang wanita, "A-apa? Kontrak darah?"

"Benar. Kau bahkan tidak tahu bahwa Pangeran itu bahkan mengambil keputusan di dalam pengadilan."

Raut wajah sang wanita terlihat tidak percaya. Dia merasa ada beban di dalam tenggorokannya yang membuatnya susah menelan ludahnya. Rasa tidak nyaman menggerogoti seluruh tubuhnya.

Rasa takut menyerang dirinya. Takut akan kehilangan posisinya yang sudah lama ia dambakan bahkan banggakan kepada orang-orang. Dia meninggalkan kerajaannya sebentar dan sudah ada yang merebut posisinya dalam waktu yang sangat singkat. Terlebih lagi ini adalah seorang pria.

Perasaan takut itu membuncah di dadanya dan perlahan berubah menjadi kebencian. Matanya menajam dan menatap sang ayah nyalang. "Aku akan merebut kembali posisiku."

Sang ayah berbalik kepada sang puteri, "Jangan melakukan tindakan bodoh."

"Ayah, jadikan aku selir Kaisar." Pinta sang wanita tanpa memperdulikan peringatan ayahnya.

Sebuah decakan kesal keluar dari pria itu, "Kau ini! Bagaimana caranya aku menjadikanmu selir? Kaisar sudah berjanji agar Pangeran itu menjadi satu-satunya pasangan Kaisar. Tidak ada harem, tidak ada selir. Hanya ada Pangeran itu dan keturunannya yang akan mengusai kerajaan ini."

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang