꧁ ༺ Chapter 36 ༻ ꧂
꧁ ༺༻ ꧂
Lili api mengeluarkan serbuk merah dari kelopak-kelopak bunganya. Lalu serbuk-serbuk merah yang keluar dari setiap bunga di Kerajaan Elemen Api mengambang di atas udara, berkumpul menjadi satu dan memasuki tubuh Permaisuri Yoon yang terbaring tak berdaya.
Kaisar Kim menyaksikan pemandangan luar biasa itu dengan mata kepalanya sendiri. Tangannya memeluk erat Permaisuri Park yang masih terlihat kesakitan dengan tangan hampir habis terbakar. Seolah tersadar dari keterpakuannya dan kembali merobek lapisan kulitnya untuk membasahi luka menakutkan di lengan Permaisuri miliknya.
Lagi, suara mendesis yang menakutkan terdengar dari luka itu. Keringat sebesar biji jagung berjatuhan dari kening Permaisuri Park dan suaminya menyeka keringat itu dengan setia. Matanya menunjukkan rasa kalut luar biasa, karena dia tidak tahu bagaimana menghentikan luka menakutkan tersebut.
Kim Hongjoong menciumi kening Seonghwa yang terlihat pucat dan sangat kesakitan. Tangannya memeluk kepala sang kesayangan sembari memeras darahnya sendiri untuk menghentikan bara yang membakar tubuh sang Permaisuri.
Sementara di sisi Permaisuri Yoon, jari-jarinya yang tergeletak tidak berdaya mulai berkedut sedikit. Kemudian dengan perlahan dirinya bangkit. Matanya terbuka meskipun masih terlihat sayu. Sosok pemuda cantik yang di tutupi oleh arang hitam itu kembali menutup matanya. Meyerap serbuk lili api yang berterbangan di udara.
Perlahan namun pasti, warna kulit miliknya kembali seperti semula. Darah kering di wajahnya menghilang, warna pucat di bibirnya memudar digantikan oleh warna kemerahan yang terlihat hidup.
Yoon Jeonghan berdiam diri selama hampir satu jam di sana. Di tunggui dan di jaga oleh Kaisar Kim dan Permaisurinya yang masih kesakitan dan tersiksa. Kim Hongjoong meyaksikan sendiri bagaimana sosok Jeonghan yang sudah hampir kosong akan kekuasaan Elemen Tumbuhan kini perlahan mulai terlihat penuh lagi.
Lili-lili api yang semula mekar dengan indah, kini mulai layu dan pada akhirnya menjatuhkan kelopak-kelopak merahnya di atas tanah. Mereka menghilang secara keseluruhan dari atas tanah yang terbakar itu, bersamaan dengan terbukanya mata hijau milik Permaisuri Yoon.
Jeonghan kembali kepada keagungan dan keanggunan yang telah mengakar pada jiwanya itu. Sosok itu putih dan bersih, seolah terlahir kembali dengan cangkang yang baru. Mata permatanya bercahaya kehijauan dan lambang tumbuhannya pun terlihat.
Permaisuri Yoon berdiri dengan keagungannya. Dia bangkit dari sosok layu hampir matinya, menjadi baru dan subur. Seperti kuncup bunga pertama di musim semi. Bermekaran setelah dibekukan oleh hawa dingin.
Kim Hongjoong menatap sosok Jeonghan dengan nafas tercekat. Apalagi saat pemuda itu menatapnya. Mata permata kehijauan milik Jeonghan meredup secara perlahan dan menunjukkan warna mata kecoklatannya. Dia berjalan perlahan kepada Permaisuri Park yang sudah kehilangan kesadarannya di pelukan Kaisar Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairway to Heaven [CheolHan]✓
FanfictionYoon Jeonghan, adik dari Kaisar Kerajaan Elemen Tumbuhan. Dia dijuluki sebagai pangeran negeri yang teramat indah namun dingin. Takdir Jeonghan hanya untuk memenuhi segala perintah kakaknya, Hong Jisoo. Termasuk menikah dengan Kaisar Kerajaan Eleme...