26. Hati yang sakit

2.2K 265 25
                                    

꧁ ༺ Chapter 26 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 26 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

Jeonghan menatap kosong kepada dinding polos istana Utara. Udara dingin menyapa kulitnya yang halus dan indah, namun tidak ia hiraukan.

Mulutnya terasa kelu, tenggorokannya kering dan dadanya terasa sakit.

Jeonghan mempertanyakan hatinya. Mempertanyakan dirinya. Apa yang dilakukannya salah? Apa yang membuat hatinya pantas di sakiti?

Dia berpikir dirinya di cintai. Jeonghan berpikir ketika dia memperjelas posisinya, dia akan menerima kepercayaan yang sama. Jeonghan berpikir bahwa Kaisar Choi akan mengembalikan kepadanya sebesar yang ia berikan kepada Kerajaan ini.

Mata Jeonghan turun dari dinding polos di depannya kepada kedua tangannya yang ia lipat di atas pangkuannya. Tangannya yang terasa dingin. Entah karena suhu di dalam istana Utara yang memanglah dingin, atau karena rasa sakit yang ia rasakan.

Kedua tangannya terasa agak bergetar ketika ia mengangkatnya. Jeonghan menatap tangannya itu dengan pandangan sendu.

Melihat lambang ular berwarna merah yang melingkar di pergelangan tangannya. Lambang kontrak darah yang ia lakukan dengan Kaisar. Kontrak yang hanya bisa diputuskan dengan kematian salah satu dari mereka berdua.

Mengingat kembali semua kata-kata Kaisar Choi kepadanya, Jeonghan merasakan sakit lagi.

Apakah itu semua adalah omong kosong? Apakah itu hanya untuk mempermainkan dirinya?

Jeonghan yang kaku dan tak pernah tersentuh emosi sebelumnya, kini merasakan hal tersebut di kerajaan ini. Merasakan dicintai, dilindungi, di puja dan di hargai.

Lalu merasakan rasa sakit dari kepercayaannya yang di hancurkan.

Jeonghan hanya perlu dipercayai seperti ia mempercayai Kaisar Choi. Dia tidak memerlukan kata-kata cinta atau apapun karena yang paling penting baginya adalah hatinya. Hatinya yang percaya.

Kepercayaan yang Jeonghan letakkan di telapak tangan Kaisar Choi telah dijatuhkan dan di injak hingga hancur di depan matanya. Jeonghan sudah siap berdiri di samping Kaisar bahkan jika dia harus menantang dunia. Yoon Jeonghan siap akan hal itu.

Akan tetapi perilaku Kaisar Choi hari ini benar-benar membuat hati Jeonghan sakit. Sangat sakit hingga rasanya Jeonghan ingin memukul dan merobek dadanya sendiri.

Telapak tangan Jeonghan menyentuh dadanya sendiri dan mengusapnya perlahan. Menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan setetes air mata yang jatuh.

Benar, Kaisar Choi adalah seorang Tiran. Dia melekat dengan labelnya itu. Apa yang diharapkan Jeonghan darinya?

Ah, Jeonghan benci rasa ini. Jeonghan benci merasakan cinta omong kosong dari Kaisar.

"Yang Mulia Permaisuri?"

Stairway to Heaven [CheolHan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang