꧁ ༺ Chapter 9 ༻ ꧂
꧁ ༺༻ ꧂
Jeonghan terduduk di atas kasur miliknya dan Kaisar. Saat ini dia hanya mengenakan setelan sederhana berwarna cokelat lembut. Maniknya yang secerah embun pagi menatap pada sekeliling kamar. Ada keranjang buah di samping tempat tidur. Ini adalah buah-buahan yang ia tanam di hutan kecilnya. Jeonghan selalu membawa buah-buahan ini ke kamarnya untuk ia nikmati. Ia suka makanan disini, akan tetapi dia tetap lebih menyukai buah-buahan ini.
Tangan rampingnya meraih buah stroberi berwarna merah cerah. Jeonghan memasukkan buah itu ke dalam mulutnya dan perlahan mengunyah buah tersebut. Ujung jarinya memerah karena buah itu, sangat kontras dengan kulit putihnya.
“Memakan sesuatu saat akan tidur tidak baik, Permaisuri.”
Kepala Jeonghan terangkat dan bertemu dengan Kaisar Choi yang baru keluar dari pemandian. Rambut pria itu basah dan ditutupi oleh handuk berwarna putih bersih. Tetesan air menuruni otot perutnya yang terbuka.
Raut wajah Jeonghan tidak menampakkan perubahan berarti. Dia memandangi jari-jarinya yang agak memerah kemudian beranjak untuk membersihkan mulut dan tangannya.
Kaisar Choi memperhatikan tubuh ramping itu bergerak dengan sangat anggun meninggalkan kamar mereka. Lalu tangan kekarnya bergerak untuk mengeringkan rambutnya yang basah.
Tak lama Jeonghan datang dan mengambil tempat di samping Kaisar. Tanpa melihat Kaisar, dia memalingkan wajahnya dan mulai memejamkan mata.
Kaisar melihatnya dengan tenang, dia belum tidur, hanya berbaring saja sembari menatap langit-langit kamar yang berkilauan dihiasi permata.
“Permaisuri.” Panggil Seungcheol tiba-tiba.
“Hamba, Yang Mulia.” Jeonghan segera bangkit dan menunduk sopan pada Kaisar.
Sudut mulut Kaisar tertarik naik ketika melihat Jeonghan yang menunduk dalam pakaian sederhananya.
“Kembalilah berbaring.” Perintah Kaisar Choi tenang.
Jeonghan menurut dan kembali berbaring di atas kasur. Ia meremat jari-jarinya dengan rasa agak cemas. Dia tidak tahu mengapa Kaisar tiba-tiba mengajaknya berbicara. Dalam sebulan pernikahannya dengan Kaisar Choi, tidak pernah sekali pun pria itu mengajaknya berbicara sebelum tidur seperti ini. Biasanya dia akan tertidur lebih dulu dan paginya akan membantu Kaisar berpakaian. Lalu Jeonghan akan sarapan kemudian menemani Kaisar dalam pertemuan kerajaan. Hanya sampai disana saja. Hingga malam tiba, mereka tidak akan saling bertemu.
“Permaisuri, apakah kau menyesal menikah denganku?”
Bola mata Jeonghan melebar mendengarnya. Pertanyaan apa ini? Dia tidak bisa menjawabnya. Apa yang akan Jeonghan jawab? Jika jujur, ia memanglah menyesal menikah dengan Kaisar. Akan tetapi jika dibilang menyesal juga tidak bisa, karena sejak awal dia juga tidak pernah punya kesempatan untuk memilih, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stairway to Heaven [CheolHan]✓
FanfictionYoon Jeonghan, adik dari Kaisar Kerajaan Elemen Tumbuhan. Dia dijuluki sebagai pangeran negeri yang teramat indah namun dingin. Takdir Jeonghan hanya untuk memenuhi segala perintah kakaknya, Hong Jisoo. Termasuk menikah dengan Kaisar Kerajaan Eleme...