4. suami kedua

140 3 0
                                    

Jangan lupa follow IG aku yayah_2y
Disana aku spill setiap part, jangan lupa VOTE juga ⭐🖤😊

***

Hari yang ditunggu-tunggu keluarga nindy akhirnya tiba hari dimana nindy akan melangsungkan pernikahannya dengan seorang pria yang beberapa minggu lalu bertemu.

Bagi setiap mempelai wanita pasti bahagia di hari pernikahannya, tapi tidak dengan nindy wanita ini terus menatap foto almarhum suaminya yang sedang tersenyum menatapnya.

Air matanya mengalir deras membasahi kedua pipinya yang di make-up tipis-tipis oleh MUA. "Dulu aku sangat menanti hari ini, hari di mana aku sah jadi istri kamu mas. Tapi sekarang aku tidak berharap menanti hari ini, mas. Aku ingin bersamamu" lirih nindy.

Tok.tok.tok

"Nin, aku masuk ya" izin susi.

MUA langsung membuka pintu menatap susi. "Mbak temannya mbak nindy ya?" Tanya MUA.

Susi mengangguk. "Kenapa emangnya?" Tanya balik susi.

"Mbak bujuk mbak nindy ya soalnya dia nangis terus make-upnya luntur" jawab MUA.

Susi mengangguk menghampiri nindy. "Nin, kenapa nangis?" Tanya susi memeluk nindy dari belakang.

"A-aku enggak bisa nin, aku enggak mau nikah nin. Aku tidak mau mengkhianati mas parul hiks" isak nindy membalikkan tubuhnya menghadap susi memeluk erat susi.

"Eh jangan gitu dong beberapa menit lagi akad nikah kamu lho" ucap susi menengkan nindy.

"Tap----"

"Bismillah, pasrahkan semuanya sama Allah" potong susi.

Di depan rumah nindy mempelai pria datang bersama keluarganya dan beberapa sodara mereka. Jantung hakam berdegup kencang dalam hati ia terus berdoa semoga acara pernikahannya berjalan dengan lancar.

"Ayok silahkan masuk" ajak ozan tersenyum manis .

Mereka mengangguk dan langsung duduk di kursi yang sudah disiapkan, sedangkan hakam duduk di kursi depan penghulu. "Pak acaranya bisa di percepat?" Tanya hakam tidak sabar.

"Bisa" jawab penghulu mempersiapkan semuanya.

Ozan duduk di samping penghulu menjabat tangan hakam. "Hakam Raihan Iskandar saya nikahkan dan saaya kawinkan engkau dengan putri kandung saya yang bernama nindy ufairah aidah dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar lima puluh juta dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya nindy ufairah aidah dengan maskawin tersebut dibayar tunai" ucap hakam tegas dan sekali tarik napas.

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAH" jawab mereka kompak.

"Alhamdulillah" syukur hakam lega sekaligus bahagia.

"Bawa mempelai wanitanya ke sini" suruh penghulu yang langsung ozan angguki menyusul anaknya

Tidak lama nindy turun bersama susi dan bundanya yang mengendeng nya. Jantung nindy berdegup kencang. "Ya allah" lirih nindy.

Nindy duduk di samping hakam menunduk meremas bajunya erat. Gugup itulah yang dirasakan nindy.

"Salim dulu" suruh bunda.

"Bund---"

"Dia halal untuk kamu sayang" potong bunda tersenyum tipis.

Hakam menarik pelan tangan nindy Membuat sang empu melotot kaget. "Kamu tidak usah takut kamu dan saya sudah halal" ucap hakam memasangkan cincin pernikahan mereka. "Pasangkan" pinta hakam menyodorkan cincin ke hadapan nindy.

Jodoh keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang