9. LDR

118 4 1
                                    

Semenjak kejadian tadi malam hakam mendapatkan hak apa yang seharusnya ia dapat minggu-minggu lalu mereka lebih sering dekat, lebih tepatnya hakam yang berusaha mendekati istrinya lebih gencar supaya nindy lebih terbuka lagi dengan dirinya.

Hakam menghampiri istrinya yang sedang masak Memeluk Nindy dari belakang Membuat sang empu kaget. "Masak apa?" Tanya hakam menaruh dagunya di pundak nindy.

"Ish awas jangan peluk-peluk" kesal nindy takut sekaligus masih canggung.

Hakam mencium singkat pipi nindy Membuat sang empu diam beberapa detik sebelum melempar pukulan pelan pada lengan hakam. "Ko di pukul sih sayang?" Tanya hakam mengelus pukulan nindy barusan.

"Karena cium-cium aku, udah deh aku lagi masak" jawab nindy kembali melanjutkan masak-memasaknya.

"Niatnya mau ajak kamu makan di luar eh udah masak aja" ucap hakam menyenderkan tubuhnya di tembok menatap nindy yang fokus masak.

"Besok aja" ucap nindy mematikan kompor gas membalikkan badannya menghadap hakam. "Hukuman marlina udah selesai kan?" Tanya nindy.

Hakam mengangguk. "Udah, dia lagi di rumah abi" jawab hakam melahap sisa potongan tomat.

"Nanti suruh nginep di sini aku mau ngobrol-ngobrol sama dia" ucap nindy sambil berjalan keluar dapur.

"Hmmm." Gumam hakam.

Hening

Nindy fokus nonton film sambil makan es krim, sedangkan hakam fokus menatap wajah nindy yang terlihat cantik dimatanya.

Nindy yang merasa diperhatikan menoleh tepat ia menoleh wajah mereka saling bertemu, hakam yang mendapat kesempatan emas langsung mencium bibir nindy Membuat sang empu melotot sempurna.

"Eh apaan sih" kaget nindy mendorong wajah hakam menjauh mengusap bibirnya.

"Manis" ucap hakam.

"Mesum banget aku enggak suka" kesal nindy duduk menjauh dari hakam.

Hakam terkekeh kecil mengusap puncak kepala nindy yang tertutup jilbab. "Mesum sama istri boleh asalkan jangan mesum ke istri orang lain dosa"

***

Nindy merebahkan tubuhnya di kasur menatap langit-langit kamar, hakam masih di masjid mungkin akan pulang malam.

"Aku kangen kamu mas parul" lirih nindy memeluk boneka rajut kesayangannya. "Kenapa akhir-akhir ini kamu enggak datang ke mimpi aku? Apa kamu marah sama aku?" Tanya nindy.

Cklek.

"Assalamualaikum" salam hakam masuk kedalam kamar.

"Waalaikumsalam" jawab nindy mencium punggung tangan hakam.

Hakam mencium kening nindy. "Sudah makan malam?" Tanya hakam.

Nindy mengangguk. "Iya, maaf aku makan dulu" ucap nindy tidak enak.

"Enggak papa kan saya yang suruh kamu makan duluan, oh ya kamu mau honeymoon enggak?" Tanya hakam.

Nindy diam beberapa detik sebelum menjawab. "Enggak deh" jawab nindy duduk di sofa kamar.

"Kenapa?" Tanya hakam heran.

Nindy menatap wajah hakam lekat sedangkan yang ditatap salah tingkah. "Aku tidak pantas honeymoon gus, aku bukan gadis sebelum gus menikahi aku. Jadi untuk apa honeymoon aku j-janda" jawab nindy.

Jodoh keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang