6) Kejadian diperpustakaan

256 61 13
                                    

Halo guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo guys.... Kembali lagi ke cerita ak, semoga kalian suka ya. Dan jangan lupa tinggal kan jejak. 😄





CERITA INI HANYA FIKSI !!!




Dylan terlihat tersenyum puas karena Qiano juga tidak mengetahui arah jalan pulang.

"Lo mau kemana, ada sesuatu yang belum gue tanyakan ke elo."!

Langkah Qiano terhenti ketika mendengar panggilan dari Dylan, niat untuk meninggalkan cowok itu ia urungkan.

" Gue nggak punya banyak waktu."! Ucap Qiano melihat kearah Dylan.

"Si paling nggak punya waktu."! Sahut Dylan dengan kekehan. Hal itu membuat Qiano semakin menatapnya tajam.

Dylan terlihat berdehem pelan untuk menghilangkan rasa gugup nya ketika di tatap seperti itu oleh Qiano.

" Dari mana lo bisa dapat otak sepintar itu. Gila, gue pikir lo nggak bisa jawab tadi."! Ujar Dylan sambil diselipi nada bertanya.

Qiano terlihat menghela nafas pendek. Jadi Dylan menghentikannya hanya karena ingin menanyakan ini.?

"Kalau lo udah pintar, nggak perlu harus dipertanyakan. Kuncinya adalah rajin, karena didunia ini nggak ada orang bodoh. Yang ada hanya orang pemalas dan nggak mau berusaha."! Bukan Qiano yang menjawab, tetapi melainkan Acara yang tiba-tiba muncul diantara mereka. Gadis itu melihat Dylan sambil tersenyum sinis dengan satu alis terangkat.

Kedatangan Ayara membuat Dylan berdecak dan memutar bola mata malas. "Lo lagi, lo lagi. Dimana ada gue lo pasti datang. Nggak bisa apa lo liat gue tenang dikit tanpa kehadiran lo."! Ucap Dylan lebih kelihatan PD.

" Nggak, kenapa.? Selama lo sekolah disini, lo nggak akan tenang. Lagian lo geer amat sih jadi cowok."! Cibir Ayara memasang wajah julid.

Mendengar perdebatan tak perfaidah dari Dylan dan Ayara membuat Qiano memutuskan untuk pergi saja dari tempat itu.

"Eh Qi, lo mau kemana. Gue belum nanyak."! Teriak Dylan, ia berlari mengikuti Qiano dan disusul dengan Ayara. Sedangkan Qiano terpaksa lagi harus menghentikan langkahnya ketika mendengar teriakan dari Dylan.

" Ck, apa lagi. Jangan buang-buang waktu gue."! Ucap Qiano setelah Dylan dan Ayara berhenti tepat didepannya. Lebih terkesan Dingin dengan dua tangan yang ia masukkan kesakitan celananya.

"Segitunya lo peduli dengan waktu."? Balas Dylan sedikit ngos-ngosan. Ayara menatap tidak percaya kearah Dylan, kenapa cowok itu bertanya tentang hal itu, bukannya ia tau jawabannya apa.?

" Dunia itu bersifat sementara, gue nggak mau waktu gue terbuang sia-sia hanya untuk suatu hal yang nggak penting."! Ucap Qiano dengan nada datar tapi terlihat serius.

Dylan mengangguk "Ok ok, gue mau beri pertanyaan untuk lo. Tapi ini tentang pelajaran, ya... Itung-itung lo untuk gue jadiin motifasi lah."! Ujar Dylan.

GHS || Strange ShcoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang