28) masih

51 7 0
                                    


Tadaaa... Sebenarnya ak udah ngedraf part ini lama banget guys... Dan malam ini ak up, tapi jangan marah kalau setelah ini ak lama up lagi, hal itu karena ak harus menyelesaikan kegiatan rl ak dlu, maaf banget ya...

Part ini khusus untuk kalian yang rela nungguin 🤗





Jangan lupa vote dan komen!


Jangan lupa vote dan komen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Typo bertebaran!








"Ini anak saya, namanya Hasta" Ucap Ayahnya pada wanita itu, senyuman sinis terbit dibibirnya seolah sedang merencanakan sesuatu.

"Bapak yakin, kasihan dia" balas wanita yang ada di depannya tersebut. Melirik kearah Hasta yang melihatnya dengan tatapan polos.

Laki-laki yang Hasta panggil Ayah tersebut menghela nafas kasar. "Saya tidak perduli" ucapnya, membuat sang Wanita melihat kearah Hasta, ia tersenyum kepada anak itu.

"Hasta cantik, sini sama ibu" bujuknya pada Hasta. "Ayah kamu mau pergi sebentar" lanjutnya.

Hasta terlihat bingung, ia melirik kearah Ayahnya sebentar lalu kembali melihat wanita tersebut. Kepalanya menggeleng kecil. "Hasta mau pergi ke taman bermain" ucapnya polos.

Wanita tersebut tersenyum kecil lagi. "Ayah kamu mau pergi sebentar, nanti dia balik lagi untuk mengajak Hasta ke taman bermain"

Hasta melihat Ayahnya untuk meminta penjelasan.

"Ayah akan pergi, kamu tunggu disini sebentar ya?" ucap Ayahnya paham dengan tatapan Hasta padanya.

Hasta merasa ada yang lain dari sang Ayah, akan tetapi ia tidak tau apa.

"Tu kan, Hasta disini dulu dengan ibu ya?" Wanita itu kembali berbicara. Kalian ini ia telah mendekati Hasta dan memegang pundak gadis kecil itu dari belakang.

"Saya pamit" ucap Ayahnya dan mendapatkan anggukan dari wanita tersebut. Tanpa melihat kearah Hasta, sang Ayah pergi begitu saja.

Hasta hanya diam melihat kepergian Ayahnya itu, karena ia pikir laki-laki tersebut akan kembali nantinya. Berapa lama Ayahnya pergi, Hasta menunggu.

Satu hari berlalu, dua hari berlalu, tapi sang Ayah tidak kunjung datang untuk membawanya ke taman bermain. Sehingga ia baru tau, rumah tempat ia dititipkan itu adalah sebuah panti asuhan. Ia akan tetap disini untuk selamanya.

"Ayah kenapa belum datang, katanya hanya pergi sebentar?"

Pertanyaan itulah yang selalu ia lontarkan kepada wanita yang selama ini adalah ibu panti tersebut. Sekarang Hasta sadar, Ayahnya itu tidak perduli kepadanya sama sekali.

Sang Ayah baik karena telah berjanji pada kakanya. Bertahun-tahun Hasta diam ditempat ini. Ia tidak mengharapkan kedatangan Ayahnya lagi, karena ia tau itu hanyalah sebuah kebohongan semata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GHS || Strange ShcoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang