Ayolah gusyy.... Vote dan komentarnya jangan lupa. Kami sebagai penulis juga ingin dihargai dengan cara seperti itu. Jangan cuman membaca saja. Karena setiap komentar dan vote kalian di setiap bab itu sangat berarti bagi kami. Selain buat semangat, itu juga buat kita nggak merasa sia-sia karena udah nulis sebanyak ini. Mohon hargai kami dengan cara ini, nggak nge habisin kuota banyak kok. Soalnya sudah banyak kejadian seperti ini, banyak kalian yang cuman baca tapi susah untuk memberi vote dan komentar. Bukan cuman di aku aja, tapi di karya orang lain juga. Percaya deh, itu akan membuat mereka semangat buat nulis.
Maaf kalau ada kata-kata yang salah 🙏🏻
Typo bertebaran!!!
"Setiap sekolah, nggak pernah tu yang namanya peraturan kayak gini. Harus menjawab pertanyaan dengan benar, agar bisa melanjutkan ulangan."! Gerutu Dylan kesal. Cowok itu sedari tadi tidak berhenti mengomel karena peraturan GHS yang satu ini.
Ayara yang menatap Dylan dengan tubuh yang ia sandarkan ditepi pembatas roftoof itu mengangkat bahunya acuh " Entah, semakin lama GHS semakin aneh. Nggak kayak sekolah pada umumnya."! Ucapnya.
Qiano yang ada di antara mereka terlihat tenang dan santai. Ia melihat lingkungan GHS dari atas roftoof dengan kedua tangan yang ia masukkan ke saku celananya.
"Bukannya lo berdua anak lama, emangnya setiap ulangan nggak seperti ini."? Tanya Dylan melihat kearah Ayara.
Gadis itu menggelengkan kepalanya.
" Itu yang belum kita berdua ceritakan sama lo." Ucapnya membuat Dylan melihat nya dengan kenong berkerut."Kita berdua bukan anak lama, tapi anak baru sama kayak lo."! Perkataan Ayara semakin membuat Dylan bingung.
" Maksudnya, gue nggak ngerti."? Tanya Dylan lagi.
Hal itu membuat Qiano menoleh kearahnya "gue dan Ayara adalah murid yang pertama masuk di GC XI MIPA 1." Ucapnya.
Ayara mengangguk atas jawaban Qiano. "Benar, pertama kita disuruh masuk ke kelas itu. Nggak ada murid sama sekali, hanya kita berdua. Awalnya gue dan Qiano mengira kelas yang lainnya sudah penuh, sehingga kita disuruh masuk ke kelas itu. Tapi nyatanya, semua kelas hanya berisi 15 orang. Nggak kurang dan nggak lebih. Jadi kami berfikir sistem sekolah memang seperti ini. Tiga hari setelah kita datang, kami bertambah karena kedatangan Nazi, Anfra, dan Inrfa." Ayara menjeda ucapannya.
"Satu hari setelah kedatangan mereka, Safi, Yasa, dan Fino pun datang juga sebagai murid baru. Dua hari berikutnya, disusul oleh Tirta dan Mandy. Tiga hari setelahnya, kita kedatangan lo. Dan terakhir di susul oleh Hasta. Jadi sekarang kita berjumlah 12 orang." Lanjutnya.
"Terus supaya berjumlah 15 orang, setiap anak baru harus di masukkan ke kelas kita"? Tanya Dylan.
" Mungkin, kita juga nggak tau kedatangan murid baru lagi atau nggak." Balas Ayara.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHS || Strange Shcool
Mystery / ThrillerCerita Horor dan misteri! Singkat saja, ini cerita tentang mereka. Mereka yang tidak diperdulikan, mereka yang menyimpan rasa sakit, mereka yang mempunyai trauma, mereka yang dipaksa, mereka yang dituduh, mereka yang tidak mendapatkan kasih sayang...