26) Inilah mereka

67 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen!


Jangan lupa vote dan komen!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Banyak typo bertebaran!

"Gue Hasta Robert Andrian, adik kandung dari Sagra Andrian!"

Pernyataan yang keluar dari mulut Hasta itu membuat Acara terkejut, berbeda dengan Dylan dan Siang yang sudah mengetahui tentang itu semua. Ya... Walaupun sebelumnya ada sedikit tidak keyakinan dalam hati keduanya.

Hasta berjalan kearah pembatas roftoof, melihat kembali lingkungan GHS yang dikelilingi hutan-hutan lebat.

"Tujuan gue kesini bukan untuk belajar, akan tetapi untuk mencari keberadaan kak Sagra"

Ayara, Dylan, dan Qiano melihat kearah gadis tersebut.

"Jadi ini alasan lo tiba-tiba muncul?" tanya Dylan.

"Gue sayang sama kak Sagra, seperti yang lo tau. Kak Sagra selalu mengorbankan dirinya demi gue, kak Sagra selalu melindungi gue dari amukan Ayah yang selalu memukul gue karena kesalahan sepele" Hasta mulai menceritakan semuanya. Mungkin ini memang saatnya ia harus menceritakan tujuannya kepada mereka, apalagi Dylan sudah melihat masa lalu dari kalung itu.

"Tunggu-tunggu, kok lo tau gue bisa lihat masa lalu?" tanya Dylan lagi.

Hasta terdiam sebentar. "Sorry, gue nguping waktu itu" jawabnya.

"Jadi lo orang yang selalu mengikuti kita?" Qiano yang sedari tadi diam kini mulai bertanya. Hasta hanya terseyum untuk menanggapi.

"Lo tau Qi?" Ayara ikut nimbrung.

"Hm" balas Qiano singkat.

Hasta menghela nafas lelah, terlihat dari kelopak matanya gadis itu berusaha menahan tangisnya. "Suatu hari, kak Sagra bilang dia disuruh Ayah untuk pindah sekolah ditempat yang jauh. Kak Sagra berjanji akan cepat balik dan bertemu dengan gue. Ternyata, selama 5 tahun kak Sagra nggak balik-balik, kak Sagra mengingkari janjinya!" Hasta menjeda ceritanya, ia memejamkan matanya sesaat. Menahan lautan air mata yang berusaha ia tahan. Ia sangat merindukan sosok itu, Hasta selalu menunggu kehadiran Sagra untuknya.

"Gue nggak tau dia sengaja mengingkarinya atau tidak. Ayah membenci gue dan kak Sagra, setelah Bunda meninggal kita berdua dianggap beban" Hasta menghapus kasar air matanya yang entah sejak kapan menetes di pipinya.

Semua terdiam. Ayara berjalan kearah Hasta, mengelus bahu gadis itu pelan untuk menenangkannya. Ayara juga merasakan sakit yang serupa.

"Kak Sagra bilang, selama dia pergi Ayah nggak akan mukul gue lagi. Ayah emang nggak mukul gue lagi, akan tetapi Ayah mengirim gue ke pantai asuhan. Selama bertahun-tahun gue menunggu kak Sagra datang. Gue nggak tau dia dimana!" Hasta kini mulai merasakan sakit didalam hatinya, rindu yang selama ini terpendam mulai membuatnya terluka.

"Dan akhirnya gue mendengar berita bahwa kak Sagra sekolah di GHS. Gue semakin senang ketika gue berhasil mendapatkan beasiswa di sekolah ini, karena nantinya gue akan ketemu dengan kak Sagra"

GHS || Strange ShcoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang