18) Menjalankan hukuman

112 24 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guys...





Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Typo bertebaran!

Setelah selesai makan, semua anak-anak GC menjalankan perintah dari Bu Yanti. Nazi dan Mandy pergi menemui Pak Rangga dengan pakaian GHS yang sudah disiapkan khusus untuk olahraga. Sedangkan Hasta, Qiano, dan yang lainnya menyapu halaman GHS seperti apa yang telah di perintahkan.

"Benar-benar baru kali ini gue sekolah dengan peraturan kayak gini!" gerutu Ayara sambil menyapu dedaunan dengan perasaan kesal. Hal itu membuat Dylan yang berada tak jauh darinya menoleh, begitu juga dengan Hasta dan Qiano yang sedang sibuk mengumpulkan dedaunan yang sudah disapu untuk di buang ke tempat sampah. Sedangangkan Fino terlihat fokus mengumpulkan daun yang lain.

"Terima aja kenapa sih ra. Nggak merugikan lo juga kan!" ucap Dylan sambil menyapu. Cowok itu jengkel dengan Ayara yang sedari tadi terus mengomel.

"Iya, dari pada kita disuruh lari keliling GHS kan!"sambung Hasta sambil memnuang daun yang telah mereka pungut ke tempat sampah.

" Tapi gue masih merasa nggak adil, padahal tadi gue susah bangunin tu mak Lampir. Eh, ternyata gue sendiri yang dapat hukuman!" ucap Ayara lagi.

"Bukan itu yang harus kita pikirkan sekarang!" ucapan dari Qiano membuat Dylan, Ayara, dan Hasta menoleh kearahnya. Qiano berbicara tanpa menoleh kearah mereka, malahan sekarang ia berjalan kearah tempat sampah untuk membuang daun yang sudah ia pungut.

"Maksud lo?" tanya Ayara yang merasa sedikit tidak paham. Setelah selesai membuang daun tersebut ke tempat sampah, Siang menoleh kearah ketiganya sembari menyingkirkan debu yang menempel ditelapak tangannya.

"Kalian nggak curiga kenapa kita bisa berhalusinasi sampai sebegitu lama?" tanya Qiano balik.

Hal itu membuat Ayara berdecak pelan. "Alah, palingan kalau ditanya kenapa, jawabannya pasti " Kalian tidak berhak tau, karena ini termasuk privasi GHS!"sahutnya. Ia sudah tidak perduli dengan semua hal aneh itu lagi.

"Sepertinya ada seorang yang sengaja membuat kita berhalusinasi!" ujar Hasta setelah lama berfikir.

"Kalau benar apa yang Hasta bilang, terus siapa, emang ada yang bisa?" tanya Dylan.

"Yang terpenting, orang ini bisa mengendalikan pemikiran kita!" sahut Qiano.

Ayara terlihat memutar bola mata malas. "Udahlah, gue capek diam disini, gue rasanya mau pulang aja kerumah, gue nggak mau diatur-atur terus disini!" ucapnya. Suara benar-benar sudah merasa muak dengan semua ini.

Dylan, Hasta, dan Qiano terlihat melihat kearah satu sama lain. Ayara menghela nafas berat sambil mengacak samping rambutnya merasa sangat pusing sekarang.

"Eh tapi tunggu, halusinasi itu apa sih?" Dylan yang sebenarnya tidak tau pun bertanya.

"Halusinasi adalah sensasi yang diciptakan oleh pikiran seseorang tanpa adanya sumber yang nyata!" jawab Qiano. "Gangguan ini dapat mempengaruhi kelima panca indera. Seseorang disebut berhalusinasi ketika dia melihat, mendengar, merasa, atau mencium suatu aroma yang sebenarnya tidak ada. Hal ini hanya ada pada orang yang berhalusinasi tersebut."lanjutnya.

GHS || Strange ShcoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang