Twenty-six

414 63 9
                                    

Happy Reading

Di sore hari saat ini, seorang gadis jomblo bau tanah sedang berbaring di atas ranjangnya sambil mengusap perutnya yang sudah kenyang karena traktiran si peppa pig.

'Kalo gak salah, sekarang chapter pas Seok pulang ke mamaknya kan? Pengen ikut buat ngeliat mamaknya si babi, tapi gua bukan siapa-siapa nya, yaudah ga jadi, turu ae.'

Haneul perlahan menutup matanya dengan berbantal lengannya tapi belum sempat tertidur ibunya memanggilnya untuk membelikan ind*omie di toko.

'Alammak, baru mo turu.'

"Ya mak! Bentar! Aing turun!"

Dia bangkit dari ranjang dan turun ke lantai bawah untuk menemui ibunya di dapur.

"Duit mana? Tapi ada ongkir ya."

"Astaga anak ini."

Ibu Haneul hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak satu-satunya ini. Dia memberikan uang kepada Haneul untuk membelikan Ind*omie.

"Sisanya nanti ambil kamu."

"Okeh sip."

Haneul memakai sandal swallow nya dan pamit keluar sebelum ke toko.

"Aing berangkat mak!"

"Ya, hati-hati."

.

Haneul memasukkan Ind*omie yang dia beli kedalam keranjang dan pergi kekasir untuk membayar.

Mbak-mbak kasir menghitung barang yang dia beli dan mengatakan totalnya.

Haneul mengeluarkan uang yang diberikan ibunya dan menghitungnya, wajahnya menggelap saat menyadari bahwa uang yang dibawakan ibunya itu pas.

'Mamak!'

"O-oke mbak."

Haneul dengan perasaan kecewa yang berat (alay) membayar dan membawa pulang belanjaan nya.

Di perjalanan pulang dia terlihat lesu karena di bohongi oleh ibunya.

Tapi tiba-tiba dia mendengar...

"Oi, cewek yang disana."

Dia berhenti dan menoleh kebelakang untuk mendapati seorang anak laki-laki dengan rambut ungu.

'Bocil hengker cuy.'

"Mo apa lu cil?"

"Cal cil cal cil, mata lu. Kecil-kecil gini gua lebih pinter dari elu ya."

"Bacot, mau ape lu?"

"Bagi duit." dia berkata dengan santainya sambil mengulurkan tangannya dengan wajah songong yang membuat Haneul ingin menonjok mukaknya.

"Pala bapak kau. Gak ada duit gua, adanya ind*omie."

"Dih, miskin amat."

Alisnya berkerut dengan kesal mendengar hinaan si bocil ngepngep.

"Heh, anak anjing. Kurang ajar amat mulut lu ye."

Haneul berkata dengan nada yang kesal sambil menunjuk-nunjuk wajahnya dan berkacak pinggang.

"Bocil jaman sekarang, biadab semua. Dahlah, males ngeladenin."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everyone Is Obsessed With Me [ Lookism ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang