VIII. Their Feeling

757 99 33
                                    


"Sejujurnya, Yeonjun dan Soobin sama-sama saling mengharapkan."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yeonjun melirik ke arah jam di dinding apartemen. Pukul 8 pagi dan ia masih berkutat di dapur sambil sesekali mengecek masakan. Ia menyiapkan dua buah kotak makan siang. Keduanya miliknya. Beomgyu tak mungkin punya wadah kotak makan bergambar macam anak sekolah dasar!

'cklek'

Pintu kamar Beomgyu terbuka. Laki-laki itu berjalan keluar sambil mengacak rambutnya. Menguap lalu tersenyum sambil mengambil segelas air dari kulkas.

"Morning."

Yeonjun menjawabnya dengan anggukan kecil. Ia terlalu sibuk mengaduk sesuatu di wajan.

"Kok dua?"

Beomgyu nampak bingung dengan dua kotak makan. Namun Yeonjun hanya diam. Dia terlalu malu jika itu untuk Beomgyu.

"Buat gue?"

Yeonjun yang menuang nasi goreng kimchi di atas kotak hanya menggunggam pelan. Beomgyu mau tak mau mencoba mempertahankan wajah datarnya, meski dalam hatinya ia sedang sangat ingin melompat. Entahlah, kepedulian kecil Yeonjun membuatnya girang.

"Gue cuma peduli." Ucapan Yeonjun mengingatkannya pada ucapannya kemarin tentang ia membelikan pakaian untuk Yeonjun.

"Oh cuma peduli. Kalo pun karena suka juga gue gapapa."

Beomgyu menaikkan alisnya sedikit menggoda Yeonjun. Yang digoda melemparkan tatapan sinis dan tajam.

"Bercanda ya ampun. Muka lu kayak mau ngajak berantem gitu."

Yeonjun kembali mengatur ekspresinya. Dengan sigap ia kembali membenahi dapur. "Gue bikin pancake buat sarapan. Minumnya mau apa? Teh, susu apa kopi?"

Pertanyaan Yeonjun membuat Beomgyu ingin menggodanya lebih lagi.

"Champagne?"

Yeonjun mengernyit. Laki-laki gila ini sedang bercanda?

"Iya Champagne, Champagne confetti."

Yeonjun tidak bodoh. Ia tahu betul dirty talk yang barusan dilontarkan.

"Kalo gue pukul pake botol Champagne mau?"

Beomgyu tertawa. Menggeleng kecil lalu menyuap pancake manis ke mulutnya.

"Mood banget pagi-pagi sama lu."

Yeonjun duduk di hadapannya. Memakan pancake nya sambil mengabaikan Beomgyu yang menurutnya merusak pagi indahnya.

-----------

"Gimana?"

Yeonjun menggaruk tengkuknya ragu. Felix dengan mata penuh binar berharap agar Yeonjun mau mendaftar menjadi panitia event kampus.

"Gue nggak yakin deh." Yeonjun berucap ragu. Keraguannya sebab ia belum pernah sekalipun terlibat acara apapun di kampus. Dan hal lain yang membuatnya enggan karena ia yakin Soobin pasti ada disana. Dan ia tak siap untuk hal itu.

Shine With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang