Listening One Call Away by Charlie Puth 🎶
"Jangan khawatir, ada gue disini."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Yeonjun melambaikan tangannya pada Beomgyu yang masih berada di dalam mobil. Entahlah, setan apa yang merasukinya kini hingga berani menunjukkan kedekatan mereka di depan umum.
"Bego!"
Pria itu merutuki dirinya sambil menahan malu. Namun hal yang lebih aneh lagi adalah ketika ia ingin melihat lagi wajah Beomgyu sebelum ia memasuki gedung. Yeonjun memutuskan berbalik untuk melihat Beomgyu sekali lagi.
Tetapi ia dikejutkan dengan Choi Beomgyu yang dengan jelas melihatnya sambil tersenyum lembut dan menyenderkan kepalanya pada setir kemudi.
Pria itu bahkan tidak memalingkan seinchi pun wajahnya sejak Yeonjun turun dari mobil!!
Merah padam telah menghiasi wajah Yeonjun dengan sempurna. Ia benar-benar malu sekarang!! Pada akhirnya ia memilih berjalan cepat-cepat sambil menunduk karena beberapa orang memperhatikan mereka berdua yang terlihat seperti remaja kasmaran.
-----------
Suasana ramai di sekitar Yeonjun membuatnya sedikit gugup. Belum lagi semua orang terlihat begitu sibuk menyiapkan ulang tahun universitas yang tinggal 3 hari lagi. Ia melihat Felix yang sedari tadi mengangkut beberapa barang ke atas panggung. Belum lagi ia dan Changbin yang kini sedang diberi arahan oleh Hueningkai.
Yeonjun setidaknya berusaha mengikuti dan membantu sebisa mungkin. Namun sayangnya, Soobin tidak berhenti melihat ke arahnya. Tatapan akan rasa bersalah terus pria itu berikan.
Soobin bahkan beberapa kali mencoba mengajaknya bicara. Dan Yeonjun hanya memberikan respon seperlunya. Ia hanya mencoba bersikap profesional. Ia tidak ingin membawa-bawa masalah pribadi mereka.
"Spanduk nya udah diambil tinggal dipasang aja sih, nanti dibantuin Woojin kok. Terus kaos yang dari sponsor khusus jangan lupa dibagiin ke panitia. Eh satu lagi, Co-card panitia yang ada logonya-"
Suara dering ponsel Yeonjun berbunyi. Membuatnya merasa bersalah pada Kai. Ia meminta maaf dan meminta Kai melanjutkan penjelasan setelah menolak panggilan dari Taehyung, kakaknya.
"-itu udah jadi kan ya? Kemarin logonya-"
Kembali suara ponsel Yeonjun menghentikan ucapan Kai.
"Maaf."
"Angkat aja Yeonjun, takutnya penting."
Kai memberikan izin padanya untuk mengakat telpon. Meski sejujurnya ia tidak enak hati pada beberapa temannya.
"Maaf ya, gue angkat telpon dulu sebentar."
Yeonjun berjalan sedikit menjauhi kerumunan. Disana, ada beberapa panggilan tak terjawab dari kakaknya.
"Halo?"
"Yeonjun, kenapa baru diangkat?"
"Maaf, masih di kampus kak."
"Kakak nggak bisa ngomong banyak. Ini ibu lagi dibawa ke rumah sakit. Tadi ibu pingsan nggak sadar diri pas kakak pulang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Shine With You
FanfictionBukan salah Soobin kalau hubungan mereka putus. Bukan salah Soobin kalau dia terlalu bersinar. Yeonjun memilih mundur agar Soobin nya tidak terjebak bersama dirinya yang suram. Tapi nyatanya, setelah Yeonjun menyerah, hidupnya lebih gelap dari sebel...