XX. Take His Hand

804 95 65
                                    

Double up biar tidak di demo warga 🦖

"Yeonjun, mau gue bantu ngilangin rasa sakitnya? Mau gue buat lupa?"

(Beomgyu)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beomgyu menatap punggung Yeonjun yang sedang mencuci piring. Dapat ia lihat getar punggung Yeonjun yang masih terisak dalam diam. Beomgyu memutuskan menghampirinya.

"Udah selesai?"

Anggukan kecil ia terima sebagai jawaban. Ia tuntun pria September itu untuk duduk di ruang tengah.

Mata sembab dan napas yang tak beraturan dari Yeonjun membuat Beomgyu menggenggamnya erat-erat.

"Jangan nangis, kalau lu nangis, gue nggak fokus ngerjain bab 4 punya gue." Beomgyu tersenyum sambil membelai lembut Yeonjun.

"Hiks...gue nggak bisa berhenti nangis."

"Sakit?"

Yeonjun mengangguk sambil menyeka air matanya. Beomgyu beranjak sejenak dan kembali dengan membawa sesuatu.

Pria itu membuka sebuah plester penutup luka dan menempelkannya tepat di dada sebelah kiri milik Yeonjun.

"Gue, nggak tau gimana cara berhentiin sakitnya. Tapi gue berusaha buat ngobatin lukanya."

Beomgyu membaringkan Yeonjun yang kini mulai tenang di atas sofa. Pria itu bahkan memberinya selimut.

"Diem disini jangan nangis. Kalau nangis nanti gue nggak selesai-selesai."

Yeonjun telah berhenti menangis tanpa sadar. Mereka berakhir menghabiskan waktu selama beberapa jam dalam hening. Saling menemani satu sama lain meski tak saling bicara.

"Beomgyu?"

"Hm?" Pria itu menoleh pada Yeonjun.

"Gue bego ya?"

"Iya."

Yeonjun menatap Beomgyu seperti anak anjing.

"Tapi tau nggak, gue lebih bego lagi karena suka sama lu."

Yeonjun bangkit dari tidurnya. Memilih duduk dan melihat ke arah Beomgyu yang tengah sibuk mengetik pada laptopnya.

"Hari ini gue sadar, gue sama Soobin, emang nggak bisa dipaksa. Gue...kayanya emang harus ngelepas dia sepenuhnya. Gue mau lupain Soobin."

Ucapan gamblang Yeonjun membuat Beomgyu menghentikan kegiatannya. Pria itu menatap serius ke arah Yeonjun. Mendekat dan membenarkan anak rambut Yeonjun yang berantakan.

"Yeonjun, mau gue buat ilang rasa sakitnya? Mau gue bantu buat lupa?"

Yeonjun terdiam beberapa saat, hingga anggukan kecil Yeonjun membuat Beomgyu menariknya dalam pelukan.

"Serahin ke gue. Gue janji. Lu nggak akan sakit lagi."

Anggukan Yeonjun kembali terasa di pundaknya.

Shine With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang