XXIII. Long Story

425 79 53
                                    

Double update karena aku sayang kalian ❣️
Warn! So long and lil bit boring 🥲

"Gue terlalu malu."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Suasana hening menyelimuti keduanya. Yeonjun tidak bicara dan hanya menatap jalanan dengan gusar. Beomgyu yang memegang setir kemudi memperhatikan Yeonjun dari ekor matanya.

Laki-laki itu beberapa kali menggigit kuku jempolnya dan membuang tatapan ke sisi luar. Ada sesuatu tentang Yeonjun yang Beomgyu belum ketahui.

"Yeonjun?"

"...."

"Yeonjun?"

Yeonjun menoleh seolah kesadarannya baru saja pulih. Wajah bertanya ia tampilkan pada Beomgyu.

"Give me your hand."

Pria kelahiran September itu menurutinya. Memberikan tangannya pada satu tangan Beomgyu yang tidak memegang setir kemudi.

"Gue nggak bisa genggam lama-lama. Tapi seenggaknya lu bisa tenang sebentar."

Anggukan kecil Yeonjun disambut senyum tipis. Beomgyu memahami satu hal lagi, Yeonjun seperti seorang anak kecil yang membutuhkan pegangan.

"Gue....nggak bisa mikir jernih."

Yeonjun menarik kembali tangannya. Membiarkan Beomgyu untuk fokus mengemudi.

"Gue tau."

"Gue takut."

Hening melanda. Beomgyu melihat kembali arlojinya yang menunjukkan pukul 7 malam.

"Ayah dulu pergi juga begitu. Gue belum sempet minta maaf ayah udah nggak ada."

Ada sepercik gemetar pada suara pria manis tersebut. Beomgyu memahaminya. Yeonjun mengalami rasa trauma mendalam yang menghantuinya.

---------------

Yeonjun berlari menuju ruang rawat ibunya. Beomgyu mengekorinya dari belakang dengan tenang. Menyetir hampir 3 jam lamanya dari Seoul ke Daegu cukup melelahkan. Apalagi ia belum sempat beristirahat dengan benar ketika pulang dari kampus.

Tapi tak apa asal ia bisa mengantar Yeonjun dengan selamat.

Pria itu melihat Yeonjun yang tergesa memasuki sebuah ruangan. Dirinya tidak ikut masuk. Hanya berdiri di ambang pintu dan menyaksikan dua orang memeluk pria yang ia sukai dengan rasa sayang.

Seorang pria dewasa yang tampan dan seorang perempuan paruh baya dengan selang infus yang menempel di punggung tangannya.

"Kamu kenapa pulang mendadak? Nggak ngabarin apa-apa sama kakakmu." Ibu Yeonjun terlihat menghapus air mata putranya. Wajah pucat dan sedikit keriput menghiasi wajah perempuan itu. Tapi Beomgyu masih bisa melihat pancaran kecantikan meski termakan usia. Pastilah Yeonjun mewarisi wajah cantik dari ibunya.

"Yeonjun kan khawatir. Ibu juga nggak ngabarin kalau sakit atau ada yang dirasa."

Yeonjun menyamankan diri pada pelukan ibunya. Taehyung sang kakak hanya bisa menggelengkan kepala melihat adiknya yang masih begitu manja pada ibu mereka.

Shine With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang