5. Selamat Tidur

349 28 14
                                    

SELAMAT MEMBACA ❤️

(direkomendasikan sambil dengerin lagu Putri Ariani - Hanya Rindu)

------------------------

Sebab hari-hari setelah kehilangan, selalu meninggalkan sudut kekosongan. Mega yang membentang dengan rasi bintang yang menawan, tetap tak mampu melenyapkan kesepian.

Setelah mengantar Karisa pulang, Nana beristirahat di kamarnya. Ayahnya sedang dinas keluar kota. Sedangkan, Gema, adiknya sudah meminta izin untuk menginap di rumah teman sekolahnya untuk kerja kelompok.

Nana merebahkan dirinya diatas kasur. Menatap langit langit kamar dengan tatapan nanar. Nana melirik ke sebelahnya. Hanya ada bantal kosong yang membisu disana. Air mata Nana menetes begitu saja. Nana tiba-tiba diserang rasa rindu berat pada Dipta.

"Udah setahun lo pergi. Tapi, kenapa gue masih kayak gini?"

Isakan Nana terdengar semakin keras. Jika biasanya Nana selalu menangis dalam diam, kini Nana seperti memiliki kesempatan untuk mengeluarkan tangisannya secara lantang.

"Gue udah bosen nangisin lo, Dip. Tapi, hati gue nggak bisa bohong kalau gue kangen sama lo."

"Gue barusan nganterin Karisa pulang, Dip. Cewek lo masih nangisin lo terus. Padahal, lo udah lama pergi. Tapi, dia masih setia sendiri."

"Kasur gue masih kosong. Lo nggak mau nginep lagi?"

Nana terus meracau. Hingga pada akhirnya, Nana terlelap.

●○•♡•○●

Jarum jam yang menunjukkan pukul 2 pagi, berdetik memecah hening. Nana tidur dengan sangat gelisah. Hingga pada akhirnya, sebuah suara menyadarkannya.

"Lu bisa diem nggak, nyet? Sempit banget!"

Nana yang mendengar suara itu,langsung seketika terbelalak.

"Dip? Dip? Ini lo?"

Sejujurnya, Nana terkejut setengah mati. Bagaimana mungkin Dipta ada disini?

"Bocah edan! Balik tidur lagi nggak, lu?! Awas, ah!" Dipta lalu menarik selimutnya, lalu menggeser posisi Nana dengan bokongnya.

Nana yang masih setengah sadar, langsung menarik kasar selimut yang dipakai Dipta. "Bangun, anjing! Lo siapa?"

Dipta yang merasa terganggu pun langsung bangun. "Minta di gedig emang ini manusia. Ini gua! Dipta! AKSARA DIPTA BUMANTARA!" Katanya sambil menekankan namanya.

"Lu masih hidup?"

"Mulut lu gua gebuk sini! Orang dari tadi gua tidur. Bisa-bisanya lu doain gua mati."

Nana terdiam. Apakah selama ini kematian Dipta hanyalah mimpinya?

"Lu kenapa sih, Na? Lu sakit?"

"Gua kangen lu, Dip."

Mendengar itu, Dipta tertawa keras. "Si tolol. Tumben ngomong begitu?"

"Gimana tadi nganterin cewek gua? Aman, kan?" Tanya Dipta. Nana masih bergeming.

"Ah, kampret! Ganggu gua aja! Gua tidur lagi dah."

BLOOMING ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang