Musim balapan telah dimulai. Dilakukan dengan 22 seri yang dimulai di negara Bahrain. Sebelum melakukan balapan utama, setiap pembalap memiliki beberapa agenda terlebih dahulu. Seperti latihan bebas dan qualifikasi.
Latihan bebas dilakukan untuk menentukan setelan mobil. Tim dapat menguji coba komponen baru, serta memasang instrumen tambahan untuk mengukur performa mobil seperti aero rakes dan kamera tambahan juga diperbolehkan asosiasi. Sedangkan qualifikasi dilakukan untuk menentukan grid start dari setiap pembalap saat bapalan utaman nanti.
Tiga kali sesi latihan bebas yang telah dilakukan Oliver mendapatkan hasil yang tidak begitu mengecewakan. Meski pada kenyataannya dia masih belum puas karena tertinggal beberapa detik lebih cepat dari pesaingnya yang mendapat posisi pertama.
Oliver saat ini berada di pit wall. Mengamati rekannya yang lain yang sedang melakukan qualifikasi juga. Pemuda itu tampak berkeringat hebat. Suhu lintasan yang bergejolak serta mesin mobil yang panaslah yang membuatnya seperti itu. Oliver mendinginkan tubuhnya dengan meminum air. Kipas dengan tenaga kencang nampaknya cukup memberikan efek padanya.
"Kau harus mendorong dirimu lebih baik lagi agar bisa mendapat pole position." Ucap Matteo, sang tim kepala.
Oliver mengangguk sembari masih menyedot botol berisi air yang ada ditangannya. "Aku sedikit itan mengendalikan mobil tadi. Tapi jangan khawatir, aku akan berusaha yang terbaik. Menurutku akan sangat baik jika bisa mengawali musim dengan berada di podium"
"Baguslah kalau begitu. Ku harap kau bisa tetap fokus. Jangan seperti saat persiapan. Kau sangat kacau disana."
"Anda tenang saja kepala tim. Aku sudah mengurus diriku dengan baik." Kata Oliver dengan mantap dan penuh percaya diri. Yah, meski memang saat persiapan pikirannya sedang sangat kacau yang tentu saja karena wanita yang membuangnya begitu saja.
Seperti yang sudah dikatakan Oliver sebelumnya, lelaki itu menunjukkan bahwa omongannya itu benar. Dia memenangkan podium pertama pada seri Bahrain awal musim ini.
Tentu saja semua orang yang mendukungnya merasa senang. Bahkan orang-orang di pitwall berteriak kencang dan saling berpelukan dengan hasil tersebut.
Oliver pun juga tak kalah senang. Dia melonpat keluar dari cockpit ketika berhenti di pitstop. Berdiri di atas mobil seraya berteriak sambil mengepalkan kedua tangannya di udara dengan antusias. Sungguh ini kemenangan yang ditunggu Oliver. Lelaki itu sangat bahagia, sehingga ketika dia turun, pemuda itu langsung berlari kearah tim yang sudah menunggu untuk memeluknya.
Mereka senang. Senang karena kerja keras mereka mendapatkan hasil yang luar biasa. Meski masih 21 seri lagi untuk bisa menjadi juara dunia musim tahun ini. Namun mereka percaya bahwa tahun ini mereka akan mendapatkannya lagi. Karena sekali lagi, baik crew dan pembalap, mereka selalu bekerja keras.
***
Kejuaraan skating masih beberapa bulan lagi. Violet akan mewakili negara dalam olimpiade musim dingin nanti. Meski disatu sisi dia juga masih berusaha untuk mencari kemistri dengan pasangan figure skating nya yang baru.
Dan disinilah Violet sekarang. Temannya bernama Aurora mengajaknya jauh-jauh terbang hingga beberpa jam hanya untuk duduk merasakan terik matahari. Melihat mobil-mobil yang bahkan tidak terlihat bentuknya. Bagaimana tidak, karena kecepatannya yang begitu tinggi Violet hanya bisa melihat mobil itu melaju dalam per sekian detik. Rasanya apabila matanya berkedip sekali mobil itu sudah hilang dari jangkauan pandangannya.
Violet menoleh kearah kiri. Sisi dimana temannya berada. Aurora terlihat berdiri. Berteriak antusias seperti orang kesurupan bagi Violet ketika melihat mobil-mobil itu bergerak lewat dengan begitu cepat.