-15-

1.1K 53 16
                                    

Jangan silent ya kalau mau ceritanya tetep lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan silent ya kalau mau ceritanya tetep lanjut

Lanjut kalau

30+ VOTE
30+ COMMENT

°°°

Seno kira Ayuna memberi roti yang sama seperti yang ia cicip di rumah Ayuna. Hanya roti bulat dengan isian cokelat di dalamnya, cukup lezat untuk ukuran roti rumahan yang bukan untuk komersil. Tak pernah Seno kira kalau roti spesial yang diberikan Ayuna itu punya bentuk yang nyentrik bahkan cenderung terlalu vulgar. Yang jelas niat Seno untuk berbaik hati pada temannya yang sedang lapar justru malah membuatnya jadi malu karena bentuk rotinya berbentuk kemaluan pria yang jelas-jelas itu bukan bentuk yang tidak sengaja dibuat jika sepresisi itu wujudnya.

"No... ini maksudnya gimana nih?"

"Lo ngeledek k*nt*l gue apa gimana ini?"

Chandra jadi salah kaprah mengira Seno mengolok-olok ukuran si junior di bawah sana. "Kagak Chan sumpah, gue kagak ada maksud begitu." Seno dilanda kepanikan, rasa malu dan takut Chandra berpikir yang tidak-tidak tersugesti di kepalanya.

"Sumpah gue gak tahu kalau rotinya bentuknya begitu Chan!" Seno mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf 'V'. "Suerr Chan demi Tuhan gue gak ada maksud aneh-aneh, gue gak tahu kalau bentuknya begitu."

"Terus darimana lo dapet roti cabul kek gini?"

Chandra tak habis pikir dengan wujud roti porno pemberian dari Seno. Orang normal mana yang tak sengaja memberi roti bentuk kelamin kepada temannya sendiri.

"Eee... a-anu itu..." Seno dibuat terpojok.

Beep... beep...

Beep...

Di saat kondisinya benar terpojok itu pula ponselnya malah bergetar pertanda ada panggilan masuk.

Incoming call...
Your Aphrodite

"Waduuh!"

Tersangka utama pembuat roti cabul menelepon tapi ini bukan saat yang tepat bagi Seno untuk menjawab telepon dari Ayuna mengingat ia sembunyi dari Chandra tentang ke mana dan dengan siapa ia habiskan waktu sampai lebih dari dua puluh empat jam lamanya.

1 missed call from Your Aphrodite

Incoming call...
Your Aphrodite

Baru tidak diangkat sekali, Ayuna pasti berusaha untuk menghubunginya lagi sementara Seno kebingungan harus memilih yang mana. Kalau ia angkat sekarang Chandra pasti akan mengolok-oloknya setelah ini tapi kalau ia tidak mengangkatnya, wanita penyokong dana besar di hidupnya itu pasti akan murka.

"Halo?"

Tak bisa berpikir jernih, Seno tak sengaja menggeser layar ke kanan membuat ia dan Ayuna jadi saling tersambung lewat jaringan seluler.

[M] Arisan Brondong (2.0 version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang