-epilogue-

669 39 70
                                    

Belum bisa move on?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belum bisa move on?

Ya mending gak usah dulu sih

Masih ada remahan-remahan kisah mereka sampai si tante ulang tahun nanti kayaknya wkwkwk

Gas gak sih?

Yukkk!!!

°°°

Lebih dari 24 jam perjalanan telah dilalui. Perbedaan suhu, siang-malam, dan udara yang terasa berbeda tentu membuat tubuh perlu adaptasi lagi walau cuma pergi ke kampung halaman sendiri. Meski masih merasa jet-lag, pagi ini Seno sudah harus tampil rapi dan gagah dengan batik lengan panjang yang dipilihkan Ayuna untuknya agar nampak berwibawa.

"Huuuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huuuh..."

Keringat dingin dan rasa gugup menyelimuti Seno. Ini adalah kali pertama ia akan berhadapan langsung dengan kedua orang tua Ayuna. Jauh-jauh ia tembus langit New York kembali ke negeri kelahirannya hanya untuk momen ini. Secara resmi ia akan melamar Ayuna di hadapan keluarganya.

"Hei... jangan gugup, everything is gonna be okay!"

Wajah gugup Seno ketara di mata Ayuna. Pria yang akan memperkenalkan diri sebagai calon suaminya di hadapan kedua orang tua Ayuna itu nampak gemetar. Postur tegapnya pun jadi tidak terlihat karena bajunya dikancing tidak rapi.

"Ini pertama kalinya aku bakal ketemu orang tua kamu, Ay."

"Jujur... aku agak takut hehehhe..."

"Sini!" Ayuna gatal ingin membenarkan kancing baju Seno yang jungjet tidak sesuai dengan lubang seharusnya. "Duh... kamu tuh, saking gugupnya sampe kancingin baju aja gak bener!" Sebelum benar langkahnya membuka pintu masuk rumah kediaman keluarga Hadidjojokusumo yang terkenal megah dan luas.

[M] Arisan Brondong (2.0 version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang