Bukan pacar

67 4 0
                                        

Gue ganti aja ya meylieza nya jadi lieza aja ya, soal nya klo meylieza kepanjangan 😅. Dan panggilan zheysa kita ganti jadi sasa- Author.

Happy reading!!!

Zeyu menggerak-gerakkan tangannya didepan wajah lieza yang sedang bengong tidak jelas. Sejak kedatangan zeyu tadi, lieza hanya menatap kearah depan dengan pandangan kosong. Zeyu mulai kesal dengan tingkah lieza yang bengong seperti ini.

"Woyy! Bengong mulu lo!" seru zeyu. Lieza mengerjap ngerjapkan matanya kaget dengan seruan zeyu tadi, lalu menatap zeyu.

"Hah? Kenapa zey?" tanya lieza, Zeyu mengernyitkan dahinya bingung. Seharusnya zeyu yang nanya seperti itu.

"Seharusnya gue yang nanya, lo kenapa bengong gak jelas gini?" tanya zeyu gemas, lieza menggeleng cepat.

"Hah? Gue gakpapa!" jawab lieza cepat. Zeyu melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan, dimana perpustakaan tepat dibelakang lieza yang berada di gedung timur. Lieza memukul-mukul kepalanya, merasa bodoh dengan kelakuannya sendiri yang mengkhayal disiang bolong seperti ini.

"Ahh bego gue! Mana ada zeyu meluk gue coba, ngaco!" lirihnya. Akhirnya mereka sampai di perpustakaan. Suasana disana sepi, hanya ada penjaga perpustakaan yang sedang bertugas. Zeyu duduk di bangku paling ujung yang sudah disediakan pihak sekolah, setelah mengambil buku disalah satu rak. Tentu saja lieza mengikutinya.

Lieza duduk berdampingan dengan zeyu yang sedang fokus membaca buku itu, kemudian lieza berinisiatif mendekat, tujuannya untuk ikut membaca apa yang zeyu baca saat ini. Zeyu menoleh kearah lieza, lieza pun ikut menoleh. Mata mereka bertemu.

"Lo ngapain deket-deket?" tanya zeyu yang masih menatap lieza. Lieza langsung menjauhkan tubuhnya dari zeyu

"Gu-gue mau ikut baca apa yang lo baca." ucap lieza gelagapan. Jujur tatapan mata zeyu tadi membuat lieza gelagapan seperti ini, namun tidak dengan zeyu. Zeyu menganggap itu biasa saja, tidak ada reaksinya bagi dia.

"Ambil aja buku sendiri." ucap zeyu dingin yang kembali fokus kepada bukunya. Lieza mengangguk pelan, lalu berdiri untuk mengambil salah satu buku yang ada di perpustakaan. Lieza berjalan sambil melihat lihat buku apa yang ingin dia baca, namun langkahnya terhenti saat melihat sasa yang sedang mengobrol dengan penjaga perpustakaan. Lieza langsung berlari menuju zeyu.

"Zey! Zey! Ada sasa tuh lagi ngomong sama penjaga perpustakaan!" ucap lieza antusias. Zeyu mendongak, menatap lieza yang begitu antusias. "Ya, terus? emang kenapa?" tanya zeyu acuh tak acuh. Lieza menganga lebar, tidak percaya dengan sikap zeyu barusan. Zeyu kembali membaca bukunya.

"Lo kan pacarnya sasa!"

"Gue bukan pacarnya sasa." ucapnya tanpa menatap lieza.

"Terus yang dirumah sakit itu?"tanya lieza.

"Yang mana?"

"Yang Waktu itu sasa meluk lo!" ucap lieza. Zeyu menatap lieza sejenak lalu kembali fokus pada bukunya.

"Dia cuman Khawatir sama gue," jawab zeyu. "Dia sempet nembak gue waktu dirumah sakit, tapi gue tolak." lanjutnya.

"Tapi lo kan suka sama dia"

"Gue lebih baik menyukai dia kayak gini, dan tanpa harus memiliki sasa." ucapnya, lieza tersenyum. Hati lieza sedikit senang mendengar bahwa zeyu bukan pacar sasa. Lalu lieza duduk kembali ditempat duduknya tadi dengan senyum yang tidak bisa ia tahan. Zeyu menengok kearah samping, dimana ada lieza disana. Menatap senyum yang terukir dibibir lieza.

My Beautiful Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang