Wujud asli

49 4 0
                                        


"Mending lo sekarang fokus." ucap zeyu yang berhasil membuat lieza bingung.

"Fokus? Maksud lo?" tanya lieza bingung. Perlahan zeyu meletakan tangan lieza didadanya. Lieza terlonjak kaget.

"Hati gue." ucap zeyu serius. Zeyu Menatap mata lieza begitupun dengan lieza yang menatap mata zeyu juga.

"Hah?" hanya itu respon yang bisa dikeluarkan dari mulut lieza. Zeyu menatap lieza dalam.

"Hahahahahahahahaha!!!!" tiba-tiba gelak tawa keluar dari mulut zeyu dengan sangat keras. Ekpresi lieza langsung berubah, yang tadinya serius jadi cemberut. Lieza melepaskan genggaman tangan zeyu, kemudian memukul kepala zeyu keras.

"Rasain! Rasain! Rasain!" pukul lieza melampiaskan semua kekesalannya pada zeyu. Zeyu yang dipukuli hanya tertawa dan mengaduh

"Aduh sakit, Za." ucap zeyu meminta ampun, namun lieza tetap memukuli zeyu dengan keras. Zeyu semakin mengaduh Kesakitan. "Ampun, ampun!"

Lieza akhirnya menghentikan pukulannya itu. Ditatapnya wajah zeyu penuh dengan kemarahan. "Kenapa lo marah?" tanya zeyu, tingkat kemarahan lieza semakin tinggi. "Lo baper?" tanya zeyu lagi. Ekspresi wajah lieza semakin menunjukan kemarahannya.

"Lo mau liat wujud asli gue?" ucap lieza penuh dengan ketegasan. Ekspresi wajah zeyu berubah menjadi serius. "Lo mau liat gue beda, gak kayak sekarang ini?!" tanya lieza dengan kemarahan yang tidak bisa dipendam.

"Lo, punya wujud asli?" tanya zeyu.

"Gak percaya?" tantang lieza. "Oke gue bakalan tunjukin ke lo!" lanjutnya. Suasana semakin mencekam, zeyu serius memperhatikan lieza yang berbicara akan menunjukkan wujud aslinya. Selama ini zeyu hanya melihat wujud lieza yang biasa. Zeyu sudah biasa melihat wujud asli para hantu yang selalu dilihatnya. Namun, kenapa saat lieza berbicara akan menunjukan wujud aslinya zeyu tidak siap untuk melihatnya. Selama ia melihat wujud asli yang hantu lain, mereka sangat menyeramkan. Apa lieza akan semenyeramkan itu?

Lieza menatap Zeyu tajam. Dan..

"Argghh!!!!!"

Lieza dan zeyu dengan bersamaan melirik kearah dimana suara jeritan itu berasal. Lieza kembali menatap zeyu dengan menunjukan ekspresi menayakan apa yang terjadi disana. Zeyu menaikkan kedua bahunya. Tiba-tiba mingrui berlari menghampiri zeyu yang berada tidak jauh dari tenda camping.

"Zey! Zey! Sasa Zey" ucap mingrui ngos-ngosan. Zeyu menekuk kedua alisnya.

"Kenapa Sasa?"

"Sasa kesurupan!" tegas mingrui. Zeyu mulai menegang. Zeyu kemudian berlari menuju tempat dimana sasa berada, dan menemukan sasa dengan rambut acak-acakan, kelakuan aneh seperti halnya orang kesurupan. Zeyu menghampiri sasa namun langkahnya dihentikan oleh salah satu guru.

"Kamu mending jangan ikut campur. Mending disana saja." ucap salah satu guru yang membantu insiden ini. Zeyu tetap berusaha melewati guru tersebut, langkahnya kembali dihentikan. "Sudah bapak bilang, kamu disana saja!" kini guru itu berbicara lebih tegas. Zeyu menghembuskan nafasnya berat.

"Saya bisa liat mereka Pak." ucap zeyu dengan menatap guru itu penuh pengharapan.

"Liat apa maksud kamu?"

"Hantu." jawab zeyu yang berhasil membuat guru itu diam dan memberikan jalan kepada zeyu. Zeyu berjalan menghampiri sasa. Semua orang menonton kejadian ini. Ada yang penasaran, ada yang ketakutan, ada juga berdoa agar hantu itu tidak pindah pada dirinya.

"Keluar!" ucap zeyu pada sasa, Sasa hanya tertawa terbahak-bahak tidak jelas mendengar ucapan zeyu

"Anda siapa?"tanya sasa dengan senyum yang menyeramkan.

"Gue? Pacarnya." ucap zeyu. Semua orang yang mendengar itu langsung berbisik-bisik ribut, membicarakan berita yang baru didengar mereka. Lieza melihat jelas bagaimana kejadian ini berlangsung.

"Anda suka pada orang ini?"

"Hm.."

"Tapi saya mau mengambil raga ini..." ucap sasa dengan senyum yang masih sangat menyeramkan. Zeyu menghembuskan nafasnya berat kemudian melangkahkan kakinya lebih dekat dengan sasa. "Jangan mendekat!!!" teriak sasa. Zeyu terus melangkahkan kakinya menghiraukan ucapan sasa "Kalau anda tidak mau berhenti saya akan mengam-"

Zeyu mencekik leher sasa dengan keras. "Gue bilang keluar!!" gertak zeyu. Sasa terlihat sesak memegangi lehernya yang dicekik oleh zeyu.

"Sa-ya akan keluar!" ucap sasa terbata-bata. Tak lama kemudian sasa pingsan. Zeyu sigap mendekat dan sasa jatuh di dada zeyu. Sasa perlahan membuka matanya, lalu menatap zeyu yang ada dihadapannya. Sasa mengkerucutkan bibirnya kemudian menangis dengan keras.

"Gue cape zey.." ucap sasa disela tangisnya. Zeyu mengelus rambut sasa lembut.

"Tenang. Ada gue disini."


My Beautiful Ghost Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang