Warning!
Cerita ini mengandung unsur 21+ yang tidak layak untuk ditiru.Happy reading!
.
.
.02. Touch me, Akas!
Akas menyudahkan kegitannya, dia menelan ludahnya melihat Liona yang kini terlihat semakin menggairahkan. "Sial! Kalo kayak gini terus, mana tahan." umpatnya dalam hati.
Akas menatap datar Liona. "Awas gue mau keluar," ujarnya dengar nada rendah.
Liona menggeleng, "kenapa?"
Akas mengernyit.
"Kenapa lo niggalim gue? Apa karna gue gak pinter ci-ciuman?" Cicit Liona.
Hah? Astaga! Akas memalingkan wajah, mengguyar rambutnya kebelakang. Bisa bisanya Liona berfikir seperti itu, padahal Akas memang ada urusan diluar.
"Jangan tinggalin gue," ujar cewek itu membuat Akas menatapnya kembali.
Bisa Akas lihat ada gairah yang besar dimata Liona, akas bertanya tanya kenapa cewek ini bisa menggunakan obat perangsang?
Akas menggambul ponsel disaku belakang celananya, cowok itu mengitak ngatik handphonenya memangguk seseorang.
"Sorry, gue gak bisa kesana. suruh yang lian gantiin," ujar Akas ketika panggilan tersambung. Akas mematikan kembali ponselnya menyimoan benda itu ketempat semula.
Liona hanya diam melihat Akas. dia tau, Akas itu sering melakukan sex bebas, pasti Akas sudah bertemu dengan banyak wanita yang pandai berciuman. Liona sedikit tidak percaya diri dengan itu.
Akas berdecak, detik berikutnya Akas terpaku karna Liona mencium bibirnya, hanya mengecup beberapa detik setelah itu Liona kembali menjauhkan dirinya.
"Panas, sakit." Cicit cewek itu menatap Akas dengan memohon.
"Gue gak tahan, Bangsat!" kini Liona mengumpat, meninggikan suaranya.
Demi apapun Liona sudah berusaha menahan hasratnya sekuat mungkin, tapi dia tidak bisa. Saat Akas mencium dan menyentuhnya membuat tubuh Liona merasakan sesuatu yang cewek itupun tidak mengerti bagaimana rasanya.
Intinya Liona menginginkan sentuhan Akas lagi.
Liona ingin kembali melumat bibir Akas.
Liona ingin kembali merasakan bibir Akas yang menyesap lehernya.
"Lo yakin?" Akas bertanya dengan suara seraknya, Liona yakin cowok itu juga terangsang akibat kegiatan intens mereka.
Liona terdiam beberapa detik sebelum dirinya mengangguk dengan mantap. Dan detik itu juga Akas kembali menyerang bibir Liona. Kali ini ciuman Akas begitu kasar dan menuntut membuat Liona tidak bisa mengimbagi cowok itu.
Tangan Akas bergerak menyingkap kaos putih yang dipakai Liona, cowok itu melepaskan ciumannya pada Liona memberi waktu untuk cewek itu mengambil nafas.
Liona melepaskan tangannya yang berada dileher Akas. Menjatuhkan sling bag, cewek itu memegang dadanya yang terasa sakit karna tidak tidak bisa bernafas akibat ciuman kasar Akas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything for you
RandomTentang Akas yang mencintai Liona dengan caranya sendiri. Warning 21+! Harap bijak dalam membaca. Cerita ini mengandung unsur adegan dewasa, kekerasan serta kata kata kasar yang tidak dilayak untuk ditiru serta tidak diperuntukan untuk anak dibawah...