Anything for you 'Part 6'

2.7K 36 0
                                    

Warning 17+

Cerita ini mengandung unsur kekerasan serta kata kata kasar yang tidak dilayak untuk ditiru serta tidak diperuntukan untuk anak dibawah umur.

Happy reading!
.
.
.

06. Luka.

Kebahagiaan, walaupun sejenak tapi Liona merasakannya. Setidaknya sampai usianya yang ke 6 tahun, Liona dirawat dengan kasih sayang oleh kakek dan neneknya yang meruakan orang tua kandung Mamanya.

Saat itu rasanya hidup Liona sempurna, memilki Kakek dan Nenek yang sangat mencintainya, serta Henry yang dulu juga terlihat sangat menyayangi dan selalu memperhatikannya serta hidup dengan bergelimangan harta. Walau tanpa sosok seorang Ibu, Liona benar benar bahagia.

Tapi suatu hari, tiba tiba kakek dan neneknya itu kecelakaan dan dinyatakan meninggal ditempat. Liona saat itu sangat sedih karna dia tidak bisa bertemu dengan mereka, Kakek Neneknya itu sudah tenang bersama Mamanya.

Dan setelah itu semuanya berubah, dunia menjadi kejam padanya. Liona kecil sangat terkejut dengan perubahan Henry yang menjadi sering marah dan berbuat kasar padanya, pada awalnya para pekerja dirumah selalu membantu Liona, tapi semakin lama mereka digantikan oleh orang-orang baru membuat Liona semakin tak berdaya disana.

Lalu, Henry membawa Meliana yang ternyata mereka sudah selingkuh sejak Liona sudah dilahirkan, bahkan mereka mempunyai seorang anak perempuan yang hanya selisih satu tahun dengan Liona.

Semua sifat baik Henry selama ini tertanya hanya topeng agar terlihat baik dimata Kakek dan Neneknya.

Dan semakin besar Liona paham bagaimana situasinya, Henry yang memang ingin balas dendam dengan menguasai harta kakeknya itu. Perushaan yang selama ini Henry pimpin adalah milik Kakeknya, harta serta uang yang selama ini mereka gunakan untuk kesenangan pribadi adalah harta Kakeknya, dan semua aset termasuk rumah ini juga milik Kakeknya.

Tapi, Henry yang telah dibutakan oleh dendam, merebut semuanya.
Bahkan pria itu pernah dengan secara gamblang mengatakan kepada Liona bahwa dirinyalah yang telah sengja membuat Kakek dan Nenek celaka.

Liona yang tidak salah apa-apa menjadi pelampiasan dendan Henry. Liona tidak dianggap disana, tidak ada lagi suara hangat kakek neneknya. Dunia Liona menjadi terasa sangat dingin.

Semakin lama, Henry  semakin kejam menyiksanya. Dan Melianapun sering ikut turun tangan, seperti saat ini.

Liona berdecih, dikala Viora memalingkan wajahnya. Cewek itu malah menutup pintu menggbul belanjaan Meliana yang berserakan dan pergi dari sana menaiki tangga untuk sampai ke kamarnya sendiri.

"Emma! Ambilkan sapu dan cambuk cepat!" teriak Meliana menggelegar diseluruh rumah.

Liona menelan ludah, dia mencoba bangkit tapi Meliana yang tau langsung menginjak kakinya sekuat tenaga menggunakan high hels yang dipakainya sehingga membuat kaki Liona terluka.

Liona meringis, Meliana memang benar benar wanita jahanam!

Seorang maid dengan tergeresa dengan membawa apa yang Meliana minta, Meliana tersenyum miring dia menggambil sebuah cambuk dan tanpa basa basinya melayangkan benda itu pada Liona.

Teriakan Liona menggema, cambuk itu berhasil membuat luka panjang ditangan kirinya, hingga hoodie yang dia kenakan menjadi robek dibagian sana, cairah merah sedikit keluar dari kulitnya.

"Sepertinya karna sudah lama kamu tidak diberi pelajaran jadinya melunjak sekarang," ujar Meliana teringat pada Liona yang tadi memberontak.

Suara cambukan kembali diikuti suara jeritan kembali terdengar, tidak ada satupun pelayan yang menolong Liona, tentu saja mereka takut akan diperlakukn seperti itu juga oleh majikannya.

Anything for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang