Anything for you 'part 16'

1.9K 43 1
                                    

Hai! Aku up!

Selamat membaca gengs!
.
.
.

16. Liona VS Viora.

Sedari dulu Viora selalu kagum dengan Liona. Dimatanya Liona merupakan sosok yang pemberani, tangguh dan kuat. Intinya, Liona sangat keren.

Viora ingin dekat dengan Liona, tapi orang tuanya selalu melarangnya. Liona juga terlihat tidak nyaman jika berada didekatnya, cewek itu selalu menutup diri pada siapapun seolah enggan didekati.

Jika memaksa mendekat pada Liona, cewek itu pasti akan berbuat kasar pada Viora karna emosi Liona yang tidak stabil.

Selama ini Viora sebisa mungkin tidak membuat Liona emosi, dia tidak mau membuat masalah yang berakhir menimbulkan pertenggkaran dengan Liona.

Kadang secara diam-diam Viora mengawasi Liona yang sering menyendiri. Viora menahan diri agar tidak menghampiri Liona. Dia yakin, jika tiba-tiba dia datang Liona pasti akan merasa tidak nyaman.

Dan lagi, tidak menutup kemungkinan jika Liona akan memakinya lalu membuat hatinya sakit. Untuk menjaga perasaanya dan juga perasaan Liona, Viora memutuskan untuk tetap menjaga jarak dengan Liona.

Viora berjalan dikoridor sekolahan, dia tersenyum hangat pada setiap murid-murid yang menyapanya. Cewek itu memang dikenal dengan sifat baik dan ramahnya, tak heran jika semuanya menyukai dan menghormati Viora.

Viora berbelok untuk menuruni tangga, tujuannya sekarang adalah ruang kelasnya, Viora baru saja mengembalikan hoodie yang dia pinjam dari kekasihnya.

Kekasihnya merupakan anak IPA, sedangkan Viora sendiri merupakan anak Bahasa. Karna kelas kekasihnya itu berada dilantai atas maka dirinya harus menaiki tangga.

Beberapa anak tangga berhasil dia lewati. Akan tetapi sekarang dia menaruh penuh atensinya pada seseorang gadis yang berlawanan arah dengannya.

Meskipun penampilannya sedikit berubah, Viora tahu siapa orang itu.

"Liona." Viora menghentikan langkahnya, bisa dia liat Liona juga melakukan hal yang sama. Mereka saling menatap, terdiam untuk beberapa saat.

Liona terlihat kesal, cewek itu langsung melanjutkan langkahnya. Tapi saat tepat berdiri bersebelahan dengan Viora, dia merasakan sebuah tangan yang menahannya.

"Kenapa?" tanya Liona sinis, tak ingin bersentuhan dengan Viora dia langsung menarik kembali tangannya.

"Kamu kemana aja sih, sebenernya?"

Mendapati pertanyaan tersebut Liona mengernyit, apa-apaan Viora ini, kenapa seolah sedang mengkhawatirkannya?!

Liona melipat tanganya didada, "ngapain lo nanya kayak gitu?"

"A-aku cuma khawatir sama kamu."

Terkekeh sinis Liona lalu berucap, "kwahatir? Gue mual, tau nggk dengernya."

Viora mengepalkan tangannya, "aku serius, a-aku kangen sama kamu!"

"Aku minta maaf kamu atas apa yang udah terjadi selama ini," sambung Viora.

Viora sudah memantapkan hati, dia memberanikan diri untuk membicaran hal ini dengan Liona. Dia ingin mencoba memperbaiki semaunya dengan memulainya dari awal.

Walaupun ini tidak mudah, Liona pasti akan terus menolaknya. Tapi Viora akan terus berusaha.

"Minta maaf?" Liona mengulang kalimat Viora, "bahkan sampai matipun gue gak bisa maafin kelakuan biadab orang tua lo." Desisnya dengan sorot mata tajam.

Anything for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang