Anything for you 'part 8'

2.7K 45 0
                                    

Hai! Selamat membaca!
.
.
.

08. Hesperos.

Terhitung sudah satu minggu lebih sejak diusir dari rumhnya, Liona menghilang. Selama itu juga Liona tidak masuk sekolah, alasanya yaitu Liona masih terbaring dirumah sakit karna memang luka lukanya yang cukup serius.

Cewek itu terlihat terbaring dibankar memjamkan matanya disebuah ruangan VIP rumah sakit. Liona mengenakan perban dikepalanya akibat aksi yang dilakukan oleh Henry tempo hari.

Tidak ada yang tau Liona disana selain Akas yang memang membawanya ketempat itu. Dan warga sekolah dibuat tenang akan hal itu. Mereka tidak mempermasalahkan kemana perginya cewek itu. Tidak ada Liona sama dengan tidak ada masalah.

Akas dengan baik hati memberitahukan bagaimana kondisi Liona dan sudah meminta izin serta memberi surat keterangan sakit kepada kepala sekolah langsung.

Dan tidak lupa, Akas juga menyuruh sang kepala sekolah merahasiakan keberadaan cewek itu. Akas tidak mau jika sampai Henry tau dimana Liona berada, karna ada kemungkinan pria itu akan membawa Liona kembali.

Tentu saja karna Akas adalah anak dari pemilik yayasan, sang kepala sekolah pun menurut dan meng'iya'kan permintaannya.

Seperti biasa Akas telat masuk sekolah dan mengharuskannya dihukum berdiri didepan tiang bendera. Sebenarnya Akas bisa saja menggunakan kekuatannya sebagai anak pemilik yayasan untuk lari dari hukuman. Tapi bagi Akas salah tetaplah salah, dan dirinya harus menerima akibat atas kesalahannya.

Akas biasanya dihukum bersama teman-temannya yang juga telat. Tapi sekarang entah kerasukan apa, ternyata mereka berangkat lebiih awal membuat Akas harus melaksanakan hukumannya sendirian.

Akas memang menerima hukuman ini, tapi entah kenapa dia jadi malas ketika guru BK menugaskan seseorang yang merupakan ketua osis untuk mengawasinya. Padahal tanpa diawasi pun Akas tidak akan kabur, jika tidak ada urusan atau sesuatu yang mendesak tentunya.

Akas sangat malas dan sedikit ngeri karna Nadeo, si ketos yang kini sedang menatapnya dengan intens. "Lo ngapain liatin gue terus, anjing?!" sarkas Akas pada cowok berpenampilan rapih, yang berada tak jauh darinya itu.

Nadeo berdecak dia menyilangkan tangan didada, "kalo bukan karna disuruh Pak Dimas, gue juga gak bakal perhatiin lo!" timpalnya membawa nama sang guru BK.

"Awas aja kalo lo terpesona sama ketampanan gue!" Akas memicingkan matanya.

"Najis!" Nadeo tidak mengerti kenapa Akas begitu disukai para perempuan, padahal dirinya lebih baik dari Akas!

"WOY AKAS! LO NGAPAIN DISITU? HAHAHA!"

Suara teriakan seseorang membuat Akas dan Nadeo mengalihkan perhatian ke titik suara tersebut, dikoridor sana terdpat seorang laki-laki yang gayanya tak kalah urakan dari Akas.

Akas menatap malas Davion yang sesang tertawa puas sekarang, tentu saja mentertawakan dirinya yang sedang dihukum. Pahahal Davion juga sama saja, sering dihukum.

Nadeo berdecak, "suruh temen setres lo diem!" suruhnya pada Akas. Pasalnya teriak teriak dikala pembejaran berlangsung itu sangat mengganggu. Sebenarnya apa yang sedang Davion lakukan disana?!

Akas melirik Nadeo sekilas, dia mengangkat bahunya acuh.

"MAKANYA JANGAN TELAT, JADI ANAK RAJIN KAYAK GUE!" suara Davion kembali terdnegar.

"Sialan!" umpat Akas, Davion ini memang teman anjing!

Seorang guru botak dengan penggaris besar dan panjang keluar dari kelas yang dimana Davion berdiri didepan sana, "Heh apa-apaan kamu kenapa ribut sendiri?!" marahnya karna merasa terganggu.

Anything for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang