Anything for you 'Part 12'

2.7K 40 0
                                        


12. Hii, Clary!

Selamat membaca!
.
.
.

Liona membuka pintu. Dilihatnya seorang perempuan dengan rambut curly yang dicepol. Cewek itu tersenyum, melambaikan tangannya pada Liona.

"Hai!" Orang asing didepan Liona menyapa.

Liona mengernyit, apa dia salah satu pacar Akas? "Lo cari Akas? Dia udah berangkat sekolah," ujarnya. Liona bergerak meneutup pintu, tapi cewek didepannya ini menahannya.

"Tunggu, gue bukan cari Akas, tapi gue nyari lo."

Liona terdiam beberapa saat sebelum akhirnya bertanya, "nyari gue?" berfikir sesaat, "Lo orang suruhan Akas?" Liona memastikan.

"Iya! Kenalin nama gue Clareyna, lo bisa panggil gue Clary."

Liona menerima uluran tangan Clary, "gue Liona," ujarnya memperkenalkan diri.

Beberapa saat yang lalu sebelum Akas berangkat kesekolah, cowok itu mengatakan bahwa Liona akan ditemani oleh saudaranya, karna Akas mnegatakan bahwa dia akan ditemani oleh seseorang pandai dalam bela diri, Liona kira yang akan muncul adalah seorang yang berjenis kelamin laki-laki. Tapi ternyata yang datang malah sebaliknya.

By the way, Clary ini terlihat sangat cantik! Liona sebagai perempuan juga mengakuinya. Apakah semua keluarga Akas memang good looking?

"So, tunggu apa lagi? Let's go, kita belanja!"

-----

"Pak saya bisa jelaskan!" Davion membuang rokoknya.

"Saya tadi disuruh Akas kesini, trus saya dipaksa buat ngerokok," jelas Davion mengkambing hitamkan Akas.

Sontak Akas menatap Davion tajam, "anjing lo!" Umpat cowok itu pada Davion.

"Suer pak, saya gak bohong!" Davion mengangkat kedua jarinya.

"Jangan ngadi-ngadi bangsat!" ujar Akas ngegas. Apa-apaan coba? Akas memang menyuruh Davion pergi kesini, tapi dia tidak memaksa cowok itu untuk merokok.

Davion ini memang anak Dakjal!

"Sudah-sudah, kalian jangam bertengkar."

Akas dan Davion kini menatap guru didepannya yang terlihat tenang. Guru itu mengulurkan tanganya, "mana!" ucapnya.

Tidak mengerti, Davion bertanya, "apa, Pak?"

"Rokok dan koreknya, serahkan!" ucap Pak Danu tegas.

Dengan berat hati, Davion merogoh sakunya, memberikan apa yang gurunya itu minta. "Pak tapi nanti bisa diambil lagi, gak?"

Pak Danu mengbil rokok dari tangan Davion, dia mengambil satu batang sebelum akhirnya menaruh benda nikotin itu dikantungnya.

Pada detik berikutnya Davion dan Akas terkejut saat guru itu malah membakar rokok tersebut.
"harusnya kalian ajak Bapak juga," tukas sang guru. "Rokok sama koreknya, bapak sita ya," ujar guru itu kelewat santai. Haha, enak juga bisa malak murid!, batin guru itu tertawa kencang.

Akas dan Davion melongo ditempat.

"Duduk-duduk." Ujar pak Danu, lalu menghisap rokoknya.

Akas dan Davion menurut, mereka bertiga duduk sila melingkar dengan jarak Akas dan Davion yang lebih dekat.

Akas dan Davion saling tatap dalam keadaan yang sangat akward ini.

Davion memberi kode tanpa bersuara "Gimana?"

Anything for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang