Anything for you 'part 11'

2.9K 38 0
                                        

Selamat membaca!
.
.
.

11. Don't fall in love with me.

Liona terbangun dari tidur, dikala matahari telah memancarkan sinarnya, cewek itu menguap dengan gaya anggun, memengeliatkan tubuhnya. Dia menyibakan selimut mengubah posisinya menjadi duduk, lalu melirik jam sebentar. Jam setengah enam pagi ternyata.

Dilihatnya Akas yang sedang terdutur di sofa, Liona bangkit dari ranjang mendekat pada cowok itu. Dalam hati Liona bertanya tanya kapan Akas pulang.

Semalam Liona ketiduran didepan televisi lalu sekitar jam setengah satu dia kembali terbangun dan langsung memutuskan pindah kekamar.  walau sudah larut, tapi ternyata Akas belum balik. Bukannya Liona menghawatirkan cowok itu, hanya saja, apakah Akas tidak mengantuk? Di jam-jam segitu kan waktunya untuk tidur.

Yah, mungkin karna Akas sudah terbiasa.

Berjongkok, Liona memanggil nama akas berulang kali dan menggoyangkan tubuh cowok itu. Bukankah Akas harus berangkat sekolah sekarang?

Merasa geram karna Akas tak beraksi apa-apa Liona semakin meninggikan suaranya, "Akas!" Lalu Tangan Liona melayang diudara berniat menampar pipi cowok itu supata terbangun.

Tapi ternyata tangan cewek itu tertahan, Liona menaatap tangan jari jari Akas yang mencekal tangannya.

"Kita baru tinggal bareng sehari, tapi lo udah mau ngelakuin kekerasan sama gue?"

Liona menatao Akas yng kkni sudah mmbuka matanya, "kekerasan apaansih, ngaco! Orang gue mau bangunin lo." Dia langsung menarik tangannya membiat vekalan Akas terlepas.

Akas merubah posisi menjadi duduk, cowok itu meregangkan ototnya. Lalu bersandar si sofa.

"Akas..." Liona kini sedikit mendongak untuk dapat bertatapan dengan Akas.

Akas melirik Liona, "kenapa?"

"Gue pengen masuk sekolah."

"Lo belum sembuh, Liona."

Liona bangkit, "liat nih gue udah sehat, udah bisa berdir, udah bisa jalan. Gue gak selembek itu, tau. Gue kuat," ujarnya sembari menggerakan tubuhnya.

"Nurut sama gue, jangan rewel."

Mendengar perkataan Akas, Liona berdecak sebal. "Gue curiga kalo sebenernya lo bukan mau bantu gue," mata Liona memcing, "lo mau ngurung gue selamanya disini, iya kan?!"

Akas menatap datar Liona, cewek itu selalu saja berfkiran negatif tentangnya, padahal Akas hanya kawatir. "Kalo iya, kenapa emang?" ujar Akas.

Liona membulatkan matanya, dia dengan kasar dan sekuat menginjak kaki Akas, sehingga membuat cowok berlonjak kaget dan meringis pelan.

"Jangan bercanda, Akas!" Liona menatap Akas dengan dahi yang mengkerut.

Akas meraih tangan Liona, menariknya membuat Liona sekarang duduk dipangkuan cowok itu. Liona berontak, tapi kedua tangannya ditahan oleh Akas.

"Liona!"

Suara tinggi Akas membuat Liona diam, cewek itu sedikit menciut. Akas memandangnya dengan tajam, lagi-lagi dia Akas berhasil membuatnya terintimidasi.

"Minta maaf sama gue!" perintah cowok itu.

Dengan berani Liona menatap Akas, "gak mau!"

"Jangan kurang ajar sama gue, Liona." Akas memperingati. "Lo lupa? Kita cuma berdua disini, gue bisa lakuin apapun yang gue mau, sama lo. Tanpa ada yang tau," ancamnya.

Sebenarnya Akas tidak teringgung sama sekali, mau Liona menginjaknya, menendangnya, atau memukulnya pun, Akas tidak masalah. Hanya saja, Akas ingin menjahili cewek itu.

Anything for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang