Hai,maaf menghilang tanpa update dalam waktu yang cukup lama.
Part ini lebih panjang dari biasanya.
Semoga rasa penasaran kalian terbayarkan di part ini.
Semoga kalian suka ya.
Kalo ada bagian yang tidak mengerti,komen aja ya.
10 Tahun yang lalu.
Pov : Jean.
"Oke guys! Ketemu lagi bersama gue cowok paling manis,paling baik,paling setia dan paling bucin tiada banding, nama gue Fattan. Disebelah gue ini ada temen gue, namanya Elang, bentar lagi temen gue ini bakal jadi atlet renang dunia guys! Senyum dulu,Lang. Hehe"
Menurut adalah kebiasaan Elang,pemuda itu menarik senyum manisnya dengan tangan yang melambai lambai kearah kamera.
"Hai, gue Elang" katanya ramah membuat Fattan tertawa girang merasa cukup gemas.
Kembali handycam yang dipegang Fattan bergerak mengarahkan sosok yang sedang berdiri agak menjauh dari teman teman.
"Cowok yang lagi ngupil itu namanya Jean guys! Ganteng si, tapi lebih manisan gue, hehe. Jomblo,ngga laku dia di pasaran"
"Yang bener dong lo ngerekam gua!" Heboh Jean tiba tiba tak terima temannya mengarahkan kamera kepadanya saat sedang mengupil.
Fattan sang pelaku hanya cengengesan geli sembari menimpali dengan gurauan jenaka.
"Kata Mimi ngga boleh marah marah,Jen. Ntar kejombloan lo kekal abadi"
"Ejekan lo ngga jauh jauh ledekin gua jomblo. Kayak lo laku aja. Dasar dekil" sinis Jean merasa jengkel.
"Buset,Jen. Tajem bener lidah lo" sebagai bentuk kekesalannya,Fattan memberi jari tengahnya untuk Jean.
"Gue doain jodoh lo janda beranak sepuluh!" Setelah berkata seperti itu,Fattan berjalan menjauh dari Jean. Dan mencari seseorang selanjutnya yang akan ia rekam.
Jean mendengus malas, terlalu lelah meladeni tingkah Fattan yang tak ada habisnya. Kemudian ia bergerak membawa kotak nasi yang akan ia bagi di sekitar jalan raya.
Hari ini Elang berulang tahun yang ke tujuh belas, dan mengingat ada sedikit rezeki yang ia punya,Elang ingin membagikan beberapa nasi kotak di hari ulang tahunnya sebagai bentuk terima kasihnya telah di berikan umur panjang.
"Udah habis?" Tanya Jean menghampiri Elang yang tengah berdiri dipinggir abang abang becak.
Elang yang memang sedang bercengkrama dengan abang abang becak jadi menoleh dan sedikit menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kami pamit pak ya, silahkan makan siangnya dulu. Semangat cari rezekinya" kata Elang penuh dengan senyuman diwajahnya.
"Eh,iya dek.Makasih banyak ya. Semoga panjang umur dan semakin berkah hidupnya" respon bapak bapak disana cukup ramah.
Elang dan Jean merespon dengan senyum kebahagiaan diwajahnya. Walau hanya nasi kotak,tak bisa dipungkiri Elang begitu puas telah berbagi sedikit rezeki yang ia punya.
"Amin,pak."
"Pamit pak ya"
"Jangan lupa" kata Elang tiba tiba saat keduanya melangkah menuju mobil.
"Apaan?" Jean melirik tanpa minat kearah Elang.
"Ngga usah pura pura lupa ya. Lo udah janji sama gue"