bab empat

2.2K 102 0
                                    

Ting

Tong

"Jean! Buka pintunya!"


Ting

Tong


"Jean,gue tau lo didalam ya! Buka cepet sebelum gue marah,nih!" Teriak Karin yang baru pulang kerja. Perempuan itu masih mengenakan jas kantornya saat mendatangi apartemen Jean.

Sejak pertengkaran hari itu, keduanya tak saling bertemu. Agaknya marah Jean belum reda, pertengkaran seperti ini sering terjadi dulu dulunya namun tidak separah ini Jean mendiamkannya.

Karin sebenernya masih marah,namun mengingat ia juga salah disini, ia berinisiatif memulai percakapan terlebih dulu.

Jean kalau ngambek cukup di lembut lembut kan saja.


Ting

Tong

"Ih ngeselin banget,nih bocah!" Dengus Karin. "Jean!  Buka pintunya cepat!"

Ceklek

" Ih, perutnya kotak kotak!" Seru Karin dibuat sekagum mungkin. Aslinya kaget bukan main.

Jean dengan wajah bantal yang baru bangun tidur, telanjang dada yang hanya memakai celana kolor bermotif kucing mendengus. 

"Kenapa?" Juteknya,masih marah kayaknya.

"Masih marah?" Cengir Karin mengerjap.

" Heum" gumamnya mencebik bibir.

"Mau di perpanjang marahnya apa langsung baikan aja?" Tanya Karin lagi.

Jean mendesah pelan. " Gue nggak marah" katanya dengan wajah jutek.

"Tadi katanya marah,gimana sih? Labil banget nih,laki" omel Karin. Mendapat respon positif dari Jean, Karin yakin laki laki itu sudah baik baik saja.

"Taraaaaa,,ayam geprek mas Dimas,kesukaan lo,nih" Karin tersenyum seraya mengangkat dua plastik jajan kantongnya. "Lo udah makan?"

Jean mendengus sebal. "Cantik banget sumpah, bajingan!" Teriaknya frustasi melihat Karin tersenyum padanya. Tidak bisa marah  ia pada perempuan itu.

Masih sebal namun wajah cantik Karin membuat Jean tidak tahan untuk mengumpat gemas.

"lebay lo! " omel Karin tak suka Jean terus memujinya. "Gue minta maaf, karena agak kasar ngomong  kemaren"

"Peluk dulu baru gue maafin" suruh Jean semakin ngaco.

"Modus bener lo,anakonda. Konteks nya lo juga salah disini",

Jean hanya berdiri mengedikkan bahu.
"Sorry sorry aja nih, gua ngerasa ngga salah"

" Serah serah lo,deh. Peduli amat!!  Jadi gimana,nih? Kalo lo nggak maafin,gue ngga bisa masuk buat makan bareng sama lo,nih?" Tanya Karin memastikan.



"Sayang"

Mendengar ada suara lain, otomatis kepada Karin melongok masuk melihat sosok suara yang terdengar seksi nan manjah.

Mata Karin sedikit membulat,namun ia cukup pandai menutupi ekspresi terkejutnya.

Perempuan dengan Tank top putih sedang mendekati mereka.

" Perempuan mana lagi ini?" Batin Karin.

"Lagi ada tamu,ya?" Karin mendongak kedua manik itu bertemu dengan Jean.

"Hmm. Sejujurnya lo ganggu waktu kita" Jeanno menjawab dengan ketus.

Wanita yang dimaksud Karin mendekat, memeluk lengan berotot Jean dengan manja. " Siapa?" Suara itu terdengar manja ditelinga Karin,mungkin di telinga Jeanno itu cukup seksi sehingga kedua bibir itu bertemu dengan kecupan singkat.

Yes, Married With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang