Hal yang paling mengejutkan bagi Gisel bukan tabungannya yang tinggal dua lembar berwarna biru,melainkan fakta yang baru ia ketahui setelah dua bulan lebih berteman dengan Karin.
Fakta yang sangat menggegerkan otaknya untuk berhenti berpikir saat ini.
Gisel memandang dengan kerjapan lambat,tubuh Karina terbaring diatas bangkar rumah sakit.
Helaan panjang keluar dari hidung Gisel. Tak pernah terpikirkan olehnya Karin sedang mengandung diusia muda.
Iya,Gisel baru menyadari tentang kehamilan Karin.
Tadi pagi, saat mendatangi kamar Karin,seperti rutinitas biasa,ia dan Karin akan keluar cari makan,namun yang ia temui adalah Karin tergeletak di lantai dengan kondisi yang sudah pingsan.
Kata dokter, imun tubuh Karin cukup lemah,di usulkan untuk makan makanan bergizi dan minum vitamin. Walaupun sudah memasuki bulan ke tujuh,perut Karin masih kecil dan terlihat jelas bahwa Karin tak begitu peduli dengan kondisi calon bayinya.
Awalnya Gisel mencoba untuk tak banyak tanya mengenai kehamilan Karin. Yang mana menurut Gisel, itu haknya Karin untuk diceritakan atau tidak.
Tapi yang jelasnya, Gisel merawat Karin dengan cukup baik tanpa mengharapkan imbalan.
Gisel sudah menganggap Karin sahabat baiknya.Pada suatu hari, Karin bercerita sejujurnya pada Gisel. Tentu saja sumpah serapah keluar dari mulut Gisel untuk Angkasa. Bahkan ia tak menyangka hubungan Karin dan Angkasa sudah berakhir sudah lama. Ia mengira,keduanya menjalani hubungan jarak jauh,karena setelah lulus,Angkasa tinggal di luar negeri.
Benar benar diluar dugaan, Gisel kira,Karin hamil karna sudah menikah dengan Angkasa atau dengan seseorang.
"Gila kalian ya, bukannya sekolah yang bener,malah buat anak" begitu respon Gisel masih sangat syok.
Namun yang buat Gisel sedih saat melihat Karin berjuang sendirian. Selama ini ia melihat bagaimana Karin melewati hari harinya di kost. Apalagi setelah Karin cerita tentang aborsi,air mata Gisel deras mengalir,entah kenapa ia cukup sedih saat Karin tak menginginkan bayinya.
Gisel teringat akan dirinya yang bernasib sama dengan sang bayi.
Bayi yang tak diinginkan.
Dan juga Gisel menentang keras, ingin memberikan hak asuh untuk Angkasa setelah sang bayi lahir.
Gisel memohon pada Karin agar berubah pikiran, bahkan gadis itu cukup serius berkata didepan orang tua Karin setelah bayi itu keluar dari perut Karin.
Gisel dengan keseriusannya ingin merawat sang bayi kalau Karin dan keluarga enggan merawat.
Daripada memberikan Angkasa hak asuh,lebih baik Gisel saja yang mengasuhnya. Begitu permintaannya saat itu.
••••••
Niat baik Gisel berhasil merubah pola pikir Karin. Yang dulunya Karin benci dengan kehadiran sang bayi, kini perlahan mulai menyayangi.
Kini, Karin dan Gisel tinggal bersama di apartemen pemberian ayah.
Gisel sepertinya begitu tulus, bahkan ia sendiri mengajukan diri untuk merawat Karin dan bayi.
Bayi kecil yang menggemaskan itu diberi nama Bulan Aileen.
Hari berganti hari, Bulan menjadi bayi yang menggemaskan.
Namun memasuki bulan ke tiga kesalahan yang begitu disesalkan oleh Karin maupun Gisel.
Bulan memiliki penyakit jantung bawaan. Setelah diperiksa lebih lanjut,pembuluh darah utama Bulan bocor dan harus segera ditindak lanjuti oleh pihak rumah sakit.