25

1.3K 61 5
                                    



Anjaii,,kapal bluesy ku karam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anjaii,,kapal bluesy ku karam.

Tapi ngga apa, yang penting mereka saling suka,saling support dan saling bucin aja deh.


.
.
.
.
.
.
.

Maaf lama banget update nya.
Sibuk banget akutuh,ngga sempet ngide.
Ini aja pas lagi sakit ngetiknya.

Semoga sampe ya feelnya.

Selamat membaca dan jangan lupa like dan komen sebanyak banyaknya.












Dejavu,itu yang Karin rasakan saat ini.

Berdiri tak jauh di belakang Jean, Karin mengamati setiap pergerakan Jean yang menaburkan bunga diatas makam,yang tak Karin tau itu siapa.

Tapi,yang jelas dapat Karin baca nama makam seorang perempuan yang bernama Rania Alvita.

Seperti rencana semalam,hari ini, Jean dan Karin akan menghabiskan waktu bersama. Dan,Jean sudah berjanji ingin mengenali seseorang padanya.

Karin sedikit bertanya tanya ada hubungan apa antara Jean dan Rania Alvita tersebut.

"Hei,sini" tangan Jean bergerak,menyuruh Karin berdiri tepat di sampingnya.

Karin menurut saja. Tanpa banyak tanya.

Jean yang melihat memberi senyum manis,sembari menggenggam erat jemari Karin. Kepala Karin reflek menunduk,melihat tautan keduanya.

"Kenalin, ini Vita,teman dekat aku sebelum kenal sama kamu" kata Jean,memandang lurus ke arah makam. "Gimana kabar lo,Vita? Gua disini baik baik aja,walau sempat berantakan pas ditinggal lo waktu itu"

Jean kembali menarik senyum manis. "Kenalin, ini Karin,perempuan yang sempat gua cerita dan bikin lo cemburu waktu itu."Jean tertawa kecil. "Aneh ya, padahal waktu itu gua belum kenal sama Karin,tapi lo cemburu ngga tau tempat"

Karin menyimak saja. Sepertinya Jean ingin bercerita banyak hal dengan Rania Alvita.

"Maaf,udah jarang nemuin lo. Lo tau sendiri,lah, jadi model itu cukup menyita waktu. Itu karna lo juga,gua jadi seperti sekarang. Mau ngomong,makasih banyak udah nemenin gua pas muda. Makasih banyak,Vita" sesaat Jean terkekeh geli. Aneh,berbicara didepan makam.

Tautan semakin erat,Jean tak berniat melepaskan tautan keduanya. "Gua mau nikah,mohon izin ya? Tapi,kalo lo ngga ngizinin,gua bakal tetap nikah,sih. Gua ngga mau tua sendiri.  Baik baik ya lo disana. Gua disini berusaha sebaik mungkin,hidup ke arah yang benar"

"Makasih, menghabiskan masa muda lo dan berbagi kisah dengan gua."

Terjadi keheningan cukup lama setelah itu, baik Jean maupun Karin hanya diam,sembari rambut yang bergerak di tiup angin.

Yes, Married With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang