Karin baru saja selesai membersihkan tubuhnya setelah seharian beraktivitas diluar rumah.
Melirik jam dilayar ponsel, sudah jam sebelas malam. Sudah waktunya istirahat tapi mata perempuan itu belum mengantuk.
Ia berjalan kearah dapur mengambil sisa jus yang memang sudah ia buat tadi pagi. Berjalan kearah ruang tengah, menyalakan tv siapa tau menemukan drama yang cocok untuk menemaninya tidur.
Tak ada yang menarik untuk di tonton. Perempuan itu hanya diam seperti orang melamun. Keadaannya beberapa hari terakhir bisa dikatakan tidak baik baik saja.
Dari pertengkarannya dengan Jean tiga hari lalu sampai saat ini juga belum ada titik terang.Entah memang hubungan pertemanan keduanya telah berakhir atau keduanya saling meninggikan ego masih masing.
Sebenarnya Karin masih belum bisa memaafkan kelakuan Jean padanya,namun setelah dipikir pikir ia juga salah karena tak pernah memberikan kepastian dari Jean yang bertahun tahun menunggunya.
Karin menarik nafas panjang sekali lagi.
Tidak hanya hubungannya dengan Jean mengganggunya. Angkasa,laki laki yang pernah dekat dengan Karin tiba tiba datang lagi sebagai atasan Karin di kantor. Membuat semuanya semakin kacau.Karin lelah berurusan dengan laki laki.
Tangan itu mematikan tv yang menurutnya tak ada drama yang cocok untuk ia tonton. Melangkah menuju kamar,ia memilih beristirahat saja daripada bingung harus melakukan apa.
Ting
Tong
Ting
Tong
Kening Karin mengernyit berpikir,siapa tamu tengah malam begini.
Ting
Tong
Ting
Tong
Bell ditekan berkali kali semakin membuat Karin mengerjap berpikir.
"Jean?" Gumamnya. Pasalnya hanya laki laki itu yang sering mengunjunginya di tengah malam begini.
Ting
Tong
Ting
Tong
Karin menggeleng pelan,menampik pikiran bahwa Jean yang diluar sana.
Ceklek
Karin mengerjap pelan, menelan ludah kasar.
Bukan sosok Jean yang tampan didepannya melainkan sosok yang sangat muak untuk ia lihat.
"Boleh saya masuk?" Ujar laki laki yang bernama Angkasa itu senyum manis.
"Ng--ngapain lo kesini?" Tanya Karin dengan raut tak suka.
" Saya mau bertamu sebentar disini boleh?"
"Orang gila mana yang bertamu di tengah malam gini. Pulang sana! Males gue liat muka lo" usir Karin tak peduli bahwa yang didepannya bos kantornya. Karin ingin menutup pintu,namun ditahan oleh Angkasa.
"Saya mau bicara sebentar sama kamu,Karina" pinta Angkasa memelas lembut.
"Nggak ada yang harus dibicarakan, kita udah selesai hari dimana lo putusin gue,Gavin!" Bentak Karin kesal. "Pulang sana lo, sebelum gue nonjok muka jelek lo!"
"Saya senang kamu tetap manggil saya,Gavin", senyum Angkasa tipis.
"Boleh saya masuk sebentar? Ada banyak hal yang mau saya tanyakan"Karin menghela nafas berat,kepalanya terasa berdenyut setiap mengobrol dengan Angkasa. Kapan ia bisa bebas dari laki laki brengsek ini?