[ 20. ] tengah malam

30 16 0
                                    

Kini rissa sedang berbaring di kasur nya sambil menatap langit langit kamar nya. Sesekali ia pun menatap ke arah ponsel nya tepat berada di samping gadis itu.

"Huft...mba jadi dateng ngga sih?" Gumam nya.

Tok tok

"Masuk"

"Dek?"

Rissa menoleh dan ia melihat kepala surya menyembul dari balik pintu.

"Kenapa mas?" Tanya nya lesu. "Itu.."

"Itu? itu apa? mas mau ngomong apa sih" gadis itu pun bangkit dan duduk di pinggir tempat tidur nya lalu di susul oleh surya.

"Kata satria kamu aneh, diem melulu padahal kata si jo tadi happy happy aja tuh pas bikin kue" ucap surya.

"Hmm, gapapa mas cape aja aku.." balas rissa namun ia tidak menatap surya. Membuat lelaki itu menangkup wajah rissa dengan kedua tangan nya.

"Hei dengerin mas ya, mba sama kakak itu paling macet atau ga memang belum nyampe di sini dek, jadi mas minta sama kamu jangan diem gini ya ga enak loh sama yang lain ntar mereka ngira nya kamu kenapa lagi"

Rissa terkekeh. Memang benar semenjak rissa tinggal disini dan sudah mengenal anak anak di kosan ini ia jadi lebih tau jika mereka sangat peka terhadap sesuatu.

Terutama satria. Pemuda satu itu benar benar sangat peka dengan sesuatu bahkan hal sepele sekali pun.

"Iya mas iya, yaudah sana mas ke kamar aku mau tidur!" ujar gadis itu lalu dengan cepat ia menaruh ponsel nya di nakas dan menarik selimut nya kemudian tidur.

"Heh! dasar kamu" akhirnya surya bangkit dari kasur rissa.

Sebelum ia beranjak dari kamar gadis itu. Ia dengan secepat kilat mengecup pipi rissa. Seketika saja rissa langsung membuka mata nya lebar lebar padahal tadi mata sudah terpejam.

"Dasar! Ga inget umur bikin anak orang spot jantung tau ga!"

🍃

01.00

Drtt...drtt..

"Eunghh..." rissa terbangun dari tidur nya kala suara ponsel nya yang tidak berhenti.

Akhirnya gadis itu duduk bersandar. Ia terdiam sejenak untuk mengembalikan ke sadaran nya.

Lalu tangan gadis itu bergerak mengambil ponsel nya di nakas.

Saat di lihat di situ tertera nama seseorang yang sudah ia tunggu sedari tadi.

"Halo"

"Oh! Halo dek? maaf ya, mba pasti bangunin kamu ya"

"eumm, engga kok mba gapapa"

"Dek, sebenernya mba udah di depan kosan"

Mendengar itu rissa langsung bergegas keluar kamar dan langsung menuruni tangga dengan tergesa gesa.

"Iya mba, tunggu bentar!"

"Iya dek iya, ga usah lari lari gitu!"

"Kok bisa tau?"

"Pake nanya suara nya kedengeran jelas kok"

Cklek

"Halo.."

Rissa yang sudah membuka kan pintu itu langsung tersenyum lebar.

Blok 16 ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang