[ 22. ] itu siapa?

30 15 1
                                    

Setelah menghabiskan makanan nya. Anak anak itu langsung berdiri dan hendak pergi yang bertujuan untuk menumbalkan si mas tercinta.

Buat di bayarin gitu sama si mas. "Heh babon!"

Mahes dan el seketika berbalik menatap surya sambil tersenyum. "Apa mas" ucap kedua nya bersamaan.

"Mau kemana? mau kabur iya?" Tanya surya. Kedua nya terdiam membisu bingung ingin menjawab apa.

Sementara itu hendra, rio dan rissa asik membantu mang jon untuk membuat pesanan mereka. Iya, tadi yang lain langsung pulang ke kosan, makanya nitip.

Oke lanjut ke surya lagi, eh? sama el dan mahes juga.

"Main pergi aja! bayar ini, enak banget lo berdua di bayarin gue mulu!" Oceh surya. Kedua pemuda di depan nya hanya terdiam menunduk. Dan saling senggol.

Senggol hati ku aja kak:)

"Lah malah diem! sana bayar gue mau balik" ucap surya lalu menggiring rio, hendra, dan rissa.

Macam duda dengan tiga anak bujang dan gadis nya.

Setelah surya dan yang lain menjauh el dan mahes pun mau tak mau saling patungan membayar bubur yang mereka makan tadi.

"Lu bawa duit berapa hes?" Tanya el. "Ck, gue ngga ngambil duit yang di dompet gue!"

"Gue cuma bawa lima belas ribu anjir!" Sambung nya. El menatap malas mahes. Ia tau bahwa teman se kosan nya ini sering lupa membawa uang.

Pernah suatu hari ia pergi berdua dengan mahes sehabis dari kampus. Saat itu hari benar benar panas yang membuat mereka tergiur untuk membeli es doger.

Namun setelah selesai mahes kebingungan karena ia tidak membawa dompet nya. Alhasil mahes pun meminta el yang membayar kan nya.

Dari semenjak itu el jadi selalu siap untuk bawa uang lebih jika ia akan pergi dengan mahesa.

"Udah, yuk balik" ucap el.

Akhirnya kedua pemuda itu berjalan menuju kosan. Dan sepanjang jalan mahes tak berhenti mengomentari apa saja yang ia lihat.

El menghela nafas panjang dengan kelakuan seorang mahesa asraf wijaya ini.

Huh, dasar human.

🍃

Sesampai nya di kosan. Mahes tak langsung masuk kamar ia ingin ke dapur terlebih dahulu.

Berbeda dengan el yang sudah lebih dulu ke kamar karena tidak tahan dengan bau keringat nya.

Saat berada di dapur mahes hampir berteriak kala melihat dua orang gadis sedang bercanda ria sambil memasak.

Lalu tiba tiba rissa muncul entah dari mana nya gadis itu, ia langsung menutup mata mahes dengan tangan nya walaupun pun gadis itu harus berjinjit di karena kan mahesa itu sangat tinggi. Macam tiang lampu jalanan.

"Heh! mata nya jelalatan!" Sentak gadis itu. Sontak saja mahes menepis tangan yang menghalangi pandangan nya itu. "Apasih?? main nutup mata gue"

"Ngapain lo disini? ngintip ngintip segala!" Oceh rissa. Mahesa yang tak terima menjitak kepala gadis itu.

Tak

"Gila emang mulut anak ini ngomong nya"

Rissa mengelus dahi nya. "Ih sakit anjir, bang!" kesal gadis itu.

Blok 16 ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang