19.02
Malam pun tiba rissa dan surya selesai membereskan kedua kamar lantai tiga. Kedua nya yang benar benar lelah di tambah karena teriak teriak tadi. Membuat suara mereka habis. Alhasil menjadi serak.
"Sa..."
Suara itu sontak membuat rissa terdiam lalu ia beranjak dari sofa. Namun lagi lagi nama nya di sebut.
"Rissa..."
Rissa menghela nafas sejenak. "Kenapa?"
Rissa menatap datar lelaki yang memanggil nya ini. Mahesa. "Dengerin dulu gue minta maaf karena kemaren.." lirih nya.
"Udah ga usah dibahas, sekarang dengerin nanti ada penghuni baru disini mending kalian semua bersih bersih, jangan di biasain jorok" ucap gadis itu walau suara nya serak gadis itu tetap berbicara.
Sontak saja mereka semua terkejut memang sekarang sedang berkumpul kecuali dika yang masih belum keluar sejak pulang tadi. Di tambah rissa yang tidak jadi meminta nya untuk di buatkan makanan.
"Siapa?" Tanya el dan satria kompak. "Ga perlu tau"
Gadis itu langsung meninggal kan lantai bawah dan naik ke kamar nya.
Kedua lelaki itu lantas mengalihkan pandangan mereka ke arah surya seakan mengatakan siapa orang itu.
Surya menggeleng cepat. "Gatau jangan banyak tanya...suara gue abis.."
Saat memasuki kamar rissa yang baru saja ingin tiduran tiba tiba ponsel nya berdering.
"Iya halo.."
"......."
"Oh..iya kak ini rissa, kakak dapet dari teh salma yaa.."
"......."
"Beneran?!"
"......."
"Abis karokean kak, abis jadinya suara ku..aduh"
"......."
"Hehe...yaudah aku tunggu kak, hati hati"
"......."
Tut
Setelah menerima telfon itu rissa langsung saja berlari turun kembali. Suara nya yang serak membuat nya tak bisa lagi berteriak keras memanggil surya.
Akhirnya gadis itu menghampiri surya dan menepuk nepuk kuat pundak lelaki itu hingga surya meringis. "Apasih dek?! ssakkit....taauu"
"Hmm, mm itu teh salma sama...kkak githa udah mau..nyampe" ucap nya lalu surya pun dengan bergegas masuk ke kamar nya.
"Nih minum dulu.." seseorang menyodorkan minum pada rissa. Ternyata itu wira.
Rissa terdiam lalu mengambil minum itu. "Makasih.."
Setelah nya ia jalan ke arah dapur. Meninggal kan wira yang terdiam yang tadi nya ia ingin meminta maaf pada rissa.
Kini gadis berambut sebahu itu tengah sibuk menyiapkan sesuatu hingga jordan dan rio terheran heran ada apa dengan anak pemilik kosan nya ini.
Kebetulan kedua mahasiswa itu emang lagi iseng mau ngikutin si rissa.
"Ada apaan sih? sibuk banget siapa yang bakal dateng emang nya" jordan mulai bertanya. "Hmm, kalian belum kenal sih sama mereka..tapi yang pasti mereka itu bakal ngekos disini"
"Oh ya? cewek cowok dek?" Kali ini rio yang bertanya.
"Cewek.."
"CAKEP?!"
Trang
"Astagfirullah!"
Si duo r itu di bikin jantungan sama jordan. Rissa yang jatohin sendok. Rio yang istigfar nya sampe ngelus dada.
"Main jerit aja! gatel banget jadi cowo" ketus rissa lalu berjongkok mengambil sendok yang terjatuh. "Yakan nanya gue, by the way seumuran gue ngga sa?"
"Gak! yang satu seumuran mas surya sama satu nya lagi si mah..." gadis itu berhenti berbicara kala ingin menyebutkan nama mahes. "Maksudnya yang satu lagi seumuran bang dika"
Jordan dan rio mengangguk angguk. "Oh ya btw lo mau bikin apanih? kek nya tamu spesial banget sampe bikin nya berantakan gini"
Iya memang pasal nya gadis itu malah seperti tidak membuat makanan melainkan mengacak acak dapur.
"Gue mau bikin macaron! dapet resep dari bunda"
"Mau ikut bikin!" kompak kedua mahasiswa itu berteriak ingin membuat nya juga. "Hayuklah, tapi jangan bikin rusuh loh ya..terutama bang jo!"
"Siap bos!"
🍃
Malam hari nya rissa beserta anak anak kos sedang duduk manis menunggu kedatangan tamu.
Tapi tak lama kemudian rissa bergegas lari ke lantai atas karena ia lupa mengambil hp nya.
Brakk
"Untung aja inget kalo ga jamuran semua di bawah nungguin kapan mereka dateng" gumam kecil gadis itu.
Saat melangkah keluar kamar rissa di buat jantungan dengan kehadiran wira yang berdiri di depan gadis itu dengan tatapan sendu. "k-kenapa?"
Rissa tergagap melihat wira yang seperti ini. akhirnya lelaki itu membuka suara.
"Mas...minta maaf"
hanya itu. Ya hanya itu yang terucap dari nya. Membuat gadis di depan nya diam tak berkutik yang gadis itu lakukan hanyalah menatap mata wira tanpa memutuskan nya.
"Huft..."
rissa menarik nafas sejenak. "Kalo cuma itu udah rissa lupain dan untuk mas rissa juga udah maafin mas, itu bukan sepenuhnya salah mas"
"Semua nya udah terjadi ya mau gimana lagi, udah ga usah di bahas lagi rissa capek dengerin nya" ucap rissa. Lega sudah hati wira mendengar ucapan itu. Ia pun tersenyum hangat pada rissa. "udah ah! awas rissa mau turun"
"eh iya tungguin mas! dek!"
Setelah saling maaf maaf an tadi kedua manusia berkedok sebagai mas dan adek itu turun ke bawah dan ikut berkumpul bersama yang lain nya.
"mbul" panggil satria pada rissa.
"hmm?"
Mendengar itu satria melotot ia kaget kenapa gadis di hadapan nya ini tidak marah kepada nya padahal jelas jelas dirinya memanggil rissa dengan sebutan mbul atau gembul.
"lo ga marah gue panggil gembul?" tanya nya dengan pelan pelan. "Buat apa bang? bodo amat gua mah, orang gua lagi pusing nungguin tamu nya kok" balas gadis itu.
Satria mendelik, ia heran siapa sih tamu nya ini? sampai sampai membuat gadis di depan nya jadi anteng ga ngamuk walau di ganggu sama dia.
"siapa sih anjir tamu nya!? tumben banget ni bocah satu engga kaya macan kalo di ganggu"
"y-yaudah lah gue ke kamar duluan ya" ucap nya seraya berjalan ke kamar namun masih tetap melihat ke rissa.
"Hmm" balas gadis itu.
"Aneh"
🍃
Haloo guysss!!
Lama ga up maaf yaa semua
akhir - akhir ini aku sibuk banget
Sampe numpuk di draf semua, janji deh nanti double up yaahappy reading guys, luvv🫶🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Blok 16 A
Aléatoire☆ Highest rank #1 ryujin [ 11/7/23 ] #3 psikis [ 11/7/23 ] Apa jadinya kalau seorang anak sma mengurus kosan milik orang tua nya? Dan lagi isi dari kosan itu hanya lelaki. "Bunda nyuruh aku ngurus kosan mah ga masalah!" "Terus apa masalah nya?" "Ma...