[ 24. ] takut

28 10 1
                                    

23.00

Di malam ini semua orang sudah tidur lelap masuk kedalam mimpi indah mereka masing masing.

Namun tidak dengan rissa yang kini terjaga sambil duduk di atas kasur nya.

Gadis itu diam tak bersuara, tatapan nya kosong. Seakan tak ada kehidupan di dalam nya.

Alasan mengapa gadis itu terbangun di tengah malam seperti ini karena ia memimpikan kejadian itu lagi. Ia tak habis fikir bagaimana bisa ia kembali mengingat kejadian itu.

Padahal, seiring berjalan nya waktu perlahan lahan ingatan buruk itu semakin memudar dan perlahan menghilang begitu saja.

Bahkan karena ia kembali memimpikan hal itu lagi. Membuat nya takut untuk sekedar menutup mata nya. Walau ia tau itu hanya mimpi dan tidak terjadi di hadapan nya sekarang.

Lambat laun tatapan yang tadi yang kosong itu, perlahan terlihat seperti tatapan memohon pertolongan.

Dan kini gadis itu tidak bisa menahan air mata nya. semua nya ia tumpahkan lewat air mata itu.

Tetapi gadis itu tetap diam, ya ia membiarkan bulir bulir itu keluar tetapi ia tetap diam tak bersuara. bibir nya seakan terkunci tak bisa mengucapkan apapun.

Ia juga menyalurkan rasa sakit yang tak terbendung itu dengan mengigiti kuku jari nya sendiri. sampai sampai jari jari tangan nya terluka.

Namun lagi dan lagi gadis itu hanya diam.

Seolah tidak terjadi apa apa dan ia tidak merasakan rasa sakit akibat luka di tangan nya itu. jika itu orang lain pasti nya ia akan meringis kesakitan dan akan meminta tolong pada orang lain.

Tapi tidak dengan rissa, gadis itu bahkan tidak menyadari bahwa ia telah menyakiti diri nya sendiri. Ya, gadis itu melakukan nya secara tidak sadar.

Karena pikiran gadis itu yang sudah tidak karuan karna terlalu takut.

Sampai detik ini gadis itu masih tak bersuara. dia benar benar seperti bisu, tak ada satu pun suara yang keluar dari mulut nya. Tapi bisa dilihat dari sorot mata nya yang seakan meminta tolong.

Maksudnya, gadis itu sangat ketakutan hingga diri nya tidak bisa mengendalikan diri nya sendiri. Bahkan tubuh gadis itu sudah sangat mati rasa. jangan kan berbicara untuk menutup mata nya nya gadis itu tidak sanggup.

Ia benar benar ketakutan. Ingatan itu seolah menghipnotis rissa sampai gadis itu menjadi seperti ini.

Tak pernah terbayang kan kondisi gadis itu bisa se parah ini sekarang.

Saat rissa sudah merasakan nafas nya yang tersendat sendat. Ia ingin sekali berteriak meminta tolong, tapi lagi dan lagi gadis itu tidak bisa dan sekarang tangisan nya semakin menjadi.

Ia tak kuasa untuk menahan nya lagi. Hati nya sakit benar benar sakit. dan sulit untuk gadis itu mengungkap kan nya.

Lalu, semakin lama tangisan nya benar benar pecah dan mulai terdengar isakan. walau suara nya tidak terlalu keras bisa di pastikan bahwa penghuni kamar di sebelah nya pasti bisa mendengar suara tangisan itu.

Dan benar saja. tiba tiba ada suara pintu kamar rissa terbuka.

Gadis itu diam ia tidak berani untuk mengangkat kepala nya. Dan tetap diam walau air mata nya terus mengalir tak berhenti.

"Dek?"

Deg

Gadis itu merasakan dada nya sangat sesak saat ini. Benar benar membuat nya sulit untuk mengatur nafas. tubuh nya kini gemetar.

"Adek?! kenapa??"

Saat gadis itu melihat siapa yang menghampiri nya itu. Tangis nya kini semakin keras. Bahkan ia sudah tidak bisa menahan suara nya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blok 16 ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang