12. Mild

284 21 2
                                    

Tay menstabilkan kesadarannya untuk mengangkat telpon dari Mild.

Namun suara yang terdengar di telpon bukanlah Mild melainkan temannya yang mengabari bahwa Mild sangat mabuk teman temannya tak bisa mengantarkan Mild pulang karna permintaan Mild yang ingin kakaknya tidak tahu bahwa ia sedang mabuk

Setelah mematikan telponnya Tay bergegas meninggalkan Table, Earth awalnya mencegah Tay pergi karna ia sudah dalam keadaan mabuk namun Tay tetap pergi dengan mobilnya.

Tay tiba di hotel , ya ternyata teman teman Mild meninggalkanya didepan hotel agar ia bisa langsung menginap. Tay pun membawa Mild ke kamar hotel yang ia pesan, karna ia juga tak mungkin membawa Mild ke apartemennya .

Tiba dikamar , badan Tay terasa panas karna pengaruh alkohol. Namun disisi lain Mild sedikit bangun walaupun kesadarannya belum pulih ia dengan jelas melihat wajah Tay tawan

Mild mengukup wajah Tay
"Phi Tay , kenapa kau bisa bersamaku . Apa ini mimpi"

Tay memijat keningnya namun pengaruh alkohol sudah tidak bisa ia kendalikan . Entah apa yang membuat Tay justru malah mencium bibir Mild.

Mild sontak terkejut dengan perlakuan Tay ia mendorong tubuh Tay, namun ia juga sama sama hilang kesadaran hingga tak tahu apa yang terjadi selanjutnya .


Pagi hari
New mulai panik karna adiknya belum juga pulang. Ia sudah menghubungi beberapa teman Mild namun tak ada yang merespon

Ia menelpon Gun dengan panik "Gun , apa gue harus lapor polisi ya Mild belum pulang juga" Gun berusaha menenangkan New.
"Bentar lagi gue nyampe , tenang ya New"

Mild bangun dari tidurnya ,
Dengan sakit kepala yang ia rasakan ia mengedarkan pandangannya keseluruh sudut ia merasa asing dengan kamar ini

Saat ia hendak akan bangun ia tersadar bahwa ia sudah tak memakai pakaiannya sehelaipun, ditambah ia merasa tubuhnya linu ada sedikit rasa sakit di salah satu sisi tubuhnya .

Mild semakin panik ia sungguh ingin menangis beberapa kejadian malam mulai ia ingat.













Tay yang sudah di rumahnya , ia baru terbangun juga . Namun karna ia sudah biasa semabuk seperti semalam . Ia pun segera meminum obat pengar , dan segera bersiap ke kantor.













New dan Gun akan pergi ke mencari Mild, namun saat akan masuk ke mobil New Mild sudah tiba memasuki halaman rumah . Ia berjalan gontai dengan lemas penampilan yang sudah berantakan rambut kusutnya yang tak sempat ia perdulikan

New dan Gun sama sama syok dengan kehadiran Mild yang nampak seperti itu . New segera menghampiri Mild lalu memeluknya tanpa bertanya apa yang telah terjadi .

Mild yang merasa tenang dipelukan kakaknya langsung menghamburkan tubuhnya dan menumpahkan tangisnya "kakakk.. " Mild menangis semakin kencang .

"Tidak apa apa Mild , ada kakak" New menepuk punggung Mild tanpa melepaskan pelukannya .

Gun pun menyuruh mereka segera masuk .
Mild segera masuk kekamarnya dituntun oleh New , saat Gun akan ikut masuk New memberi kode padanya untuk tunggu diluar .

New merebahkan Mild ditempat tidurnya
"Sekarang istirahat ya, kakak akan buatkan bubur"
New hendak meninggalkan Mild , namun Mild meraih tangan New
"Kakk.. Maafkan akuuu.... " Mild kembali menangis

"Mild, apa telah terjadi" Tanya New dengan wajah sendu . Mild mengatur nafasnya , ia ingin mengatakan sesuatu namun sangat sulit . New yang memahami kondisi Mild , kembali menenangkannya

"Sudah nanti kamu jelaskan , kalau kamu sudah siap" Kakak akan buatkan bubur

New meninggalkan kamar Mild , untuk memberikan Mild ruang terlebih dahulu agar Mild tenang .

Kau Yang Teristimewa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang