19. Hujan

229 16 4
                                    

Malam hari pukul 11

Hembusan angin yang kencang memberi  pertanda akan turun hujan langit yang gelap semakin dibuat gelap oleh awan mendung

Tay yang masih memeluk New enggan untuk melepaskan pelukannya , namun New melepaskan pelukannya

"Sepertinya mau hujan , sebaiknya kamu pulang .. " Ucap New pada Tay

Tay hanya menggelengkan kepalanya tanpa melepas tatapannya pada New

New mengusap usap lengannya agar ada kehangatan , New mulai merasa kedinginan Tay yang perhatikannya pun mulai menyadari

"New kamu kedinginan yaa. " New menganggukan kepalanya , tiba tiba tetesan air hujan mulai turun

"Tay sebaiknya kamu pulang , aku juga ga bisa bawa kamu masuk rumah.. " Tay tak menjawab melihat New mulai ngangkat tangannya menaruh diatas dahinya untuk mencegah tetesan air hujan jatuh ke matanya. Tay hanya memandangi New lalu tersenyum

Tay menarik tangan New untuk masuk ke mobil , New yang keheranan tidak bisa mengelak hingga akhirnya mereka masuk ke mobil Tay di kursi belakang

New masih keheranan kenapa Tay malah membawanya masuk ke mobil "Tay .. Kamu apa apaan sih, bukannya pulang malah narik aku"

"Aku belum mau pulang New, lagian juga hujan . Dan alangkah baiknya kamu menemani aku.. " Dengan tatapan Tay yang menggoda New , New yang melihat gerak gerik Tay mulai membuat jarak dengan Tay

"Tay jangan macem macem.. " Tay malah terus mendekati New mengukuh tubuh New "bukankah cuacanya sangat mendukung" New menoleh ke samping melihat hujan yang sudah turun deras New menoleh kembali pada Tay saat hembusan nafas Tay begitu terasa olehnya

Tak ingin membuang waktu Tay segera mencium bibir New dengan tangan kanan yang melingkar ke pinggang New dan tangan kiri yang memegang leher New untuk mempermudah ciumannya . New yang terbawa suasana menyulurkan tangannya melingkar ke leher Tay dan membalas ciuman Tay

Semakin larut dengan ciuman Tay mulai turun ke leher New ,mencium dan menghisapnya membuat beberapa bekas kissmark di leher dan bahu New , Tay meraih lengan New menciumi setiap inci "kamu wangi bangett.. New" Ucap Tay menatap New , New tersenyum

Tay menarik tubuh New untuk duduk dipangkuan Tay, New hanya mengikuti permainan Tay . Kini New sudah duduk dipangkuan Tay , ia menarik baju New untuk dilepas hingga kini New telanjang dada Tay lagi lagi terpesona dengan lekuk tubuh New , segera menciumi dada New dan sesekali menghisap nipple New "ahhgg .... Tay... " Desah New yang merasakan kenikmatan dari permainan Tay , New terus meremas rambut Tay

Puas dengan tubuh atas New , Tay menatap New untuk memberi kode bahwa ia ingin permainan selanjutnya , New mendekatkan bibirnya ke telinga Tay "apa kau akan membuat mobilnya ini bergoyang..? " Bisik New , Tay yang malah merasa tergoda meremas bongkahan pinggul New "ahhhgggg... " New kembali mendesah

"Aku tak bisa bisa menjamin mobil ini akan bergoyang dengan pelan.. " Mereka sama sama tersenyum ...

Suara hujan yang turun deras tak bisa mencegah suara desahan New yang terdengar hingga luar mobil . Terlihat telapak tangan New yang menempel pada kaca mobil dengan hentakan yang terus mereka buat .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau Yang Teristimewa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang