39. Merayu

156 15 3
                                    


Tay dan New kini berasa di sebuah kamar yang berada di resort

Sedari tadi Tay sangan cuek pada New, New juga bingung harus mulai pembicaraan apa karna ia takut Tay akan membalasnya dengan malas

"Mandilah lebih dulu.. " Ucap Tay dengan ketus

New mengerucutkan bibirnya, memikirkan cara untuk mencairkan suasana "memang nya kamu ga akan mandi, kenapa ga mandi bareng ajah? " Rayu New yang langsung duduk ke samping Tay

Tay otomatis mendelik melihat tingkah New yang menatapnya dengan intens lebih ke nakal sih, New memainkan jari tangannya ke dada Tay

"Sudah lama kita tidak menginap di hotel, aku rasa berendam air hangat akan sangat menyegarkan.. Mau kah kamu menemaniku Tay" Tanya New dengan suara lembut pelan dan sengaja ia berbicara lebih dekat dengan telinga Tay

Tay menggeleng "apa kau sedang merayu ku Tamu Special?" Ucap Tay dengan penekanan

New mendengus "aishh,, kau ini mudah sekali marah Tay, lagi pula aku kan ga merespon apapun padanya" Rajuk New

"Tapi kamu memakan habis semua dessert pemberiannya" Kali ini New tak mengelak, mana bisa ia membiarkan makanan favorit nya didiamkan begitu saja .

New tersenyum malu, ia tetap melanjutkan aksinya merayu Tay agar tidak marah lagi . Hingga tangan nakalnya menyentuh resleting celana Tay, Tay tetap menahan godaan New namun saat New akan membuka resleting nya dengan segera Tay menangkap tangan New agar berhenti

New tersenyum ia yakin Tay sudah tidak tahan, namun Tay malah menggelengkan kepalanya "stop.. " Ucapnya semakin membuat New tersenyum

"Kau yakin mau melakukannya, apa kau tidak takut saat pemotretan nanti jalanmu akan terlihat aneh. " Tanya Tay yang masih memegang tangan New

"Kurasa tidak akan, bukankah kita sudah sering melakukannya.. " New meledek Tay

"Mm baiklah kalau begitu aku akan membuat mu benar benar lelah hingga tak mampu berjalan dengan benar" Tay memicingkan matanya membuat New sedikit memundurkan kepalanya

New yang hendak menarik tangannya namun Tay malah menekan tangannya untuk meremas miliknya yang dibalik resleting

"Ayoo kita lanjutkan.. " Tay meraih tubuhnya New membuat New duduk diatas pangkuan Tay, Tay meremas bokong sintal milik kekasihnya itu

"Tay besok.. Kitaaa.. Mmpppphh... " Belum selesai New menyelesaikan ucapannya Tay sudah mencium bibir lembut New bahkan melumatnya dengan penuh gairah

New meremas bahu Tay saat Tay mulai turun menciumi leher putih New, mengecupnya dan meninggalkan beberapa tanda merah "emmmphhh Tay.. "

Tangan Tay tak mau kalau ia mulai menyelusup masuk kedalam baju New menyentuh dada New hingga mengusap ngusap puting New yang langsung membuat New membusungkan dadanya sensasi intens ini membuatnya ingin perlakuan lebih

Dengan segera Tay melepaskan baju New dan melemparkan sembarangan. Melihat dada New yang sudah terbuka dengan segera Tay mengecup bergantian kiri kanan dada New yang cukup berisi membuat Tay gemas

New meremas rambut Tay dengan kencang saat beberapa kali Tay menggigit puting New

Tak ingin membuang waktu Tay sedikit mengangkat tubuhnya untuk melepas celananya lalu membuka juga celana New "kali ini kamu yang ambil kendali.. " Bisik Tay pada New membuat sensasi gairah nya semakin naik, New tersenyum ia ingin membisikkan sesuatu juga namun ia lebih memilih menjilati daun telinga Tay

"Ahhhhgggg.... " Tay mengerang , tangannya terulur menyentuh bagian bawah New

"Sudah sangat basah apa bisa langsung masuk.. " Ucap Tay dengan terengah

Kau Yang Teristimewa (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang