BAB 06

42 4 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi yang cerah dan indah. Terdapat 4 anggota keluarga tengah menyantap sarapan mereka di meja makan yang terlihat begitu elegan dan indah.

"Maa... aku mau selai roti rasa Choco cheese." Ujar Ayesha

"Iya sayang ini buat kamu."

"Kamu kenapa dari tadi murung saja hm?." Tanya dafit kepada Cantika

"Enggak apa apa kok paa."

"Serius kak?." Tanya Ayesha

Cantika hanya diam dan mengangguk setuju sembari menyantap kembali makanan nya

"Gak usah baper kamu‚ cuma di bilangin gitu aja sudah marah. Toh juga yang mama bilang semalem itu memang kenyataan kan?."

"MAMA... gak boleh ngomong gitu ke kakak." ucap Ayesha dengan nada yang sedikit meninggi

"Kamu berani ngebentak mama hm?."

"Sudah sudah gak usah ribut, Lanjutin makan nya. Kamu gak boleh ngebentak mama kayak gitu Ayesha, anak baik gak bersikap seperti itu." Tegas Dafit

"Maaf pa... tapi mama sudah kelewatan, aku kan jadi gak tega liat kakak yang sedih karna di katain penyakitan sama mama."

"Tapi itu memang kenyataan kan?. Mama engga salah kok." Ujar nelsa dengan nada ketus nya

Cantika pun hanya diam semabari mengepal kan kedua tangan nya

"SUDAH gak usah ribut ini masih pagi. Kamu juga Cantika, seneng kamu liat kita berantem cuma gara-gara Kamu hm?." Ujar Dafit dengan nada sedikit meninggi.

"Puas kamu udah bikin Ayesha ngebentak mama cuma gara-gara ngebela kamu hah?." Ujar Nelsa Semabari menunjuk ke arah Cantika

"CUKUP kalian itu gak..." Belum sempat Ayesha  menyelesaikan kalimatnya namun Cantika sontak mengebrak meja dengan sangat kuat

Brak 

suara gebrakan meja itu mampu membuat Dafit, Nelsa, dan Ayesha terdiam beberapa saat

Tanpa basa basi Cantika pun bergegas pergi dan berangkat sekolah tanpa berpamitan kepada dafit dan nelsa


Sementara di rumah Aila

Keluarga cemara itu sedang sarapan bersama di lantai dapur
Mereka tidak terbiasa makan di atas meja makan, lebih biasa duduk bersila

2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang