Shakira kembali melarikan diri dan mengabaikan seruan bunda. Gadis itu terkekeh kecil dengan tangan yang menenteng skateboard. Bunda memintanya istirahat, tapi Shakira merasa itu tidak perlu. Lagi pula cuaca sore ini sangat cerah, sayang untuk tidak berseluncur sambil menikmati semilir anginnya. Shakira menutup kembali pagar rumah. Tepat di depan pagar Shakira dikejutkan oleh buket bunga matahari yang tergeletak. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, tidak ada siapa-siapa.
Shakira memungut buket bunga itu dan membaca secarik note di dalamnya.
Waktu itu aku bilang kalau kamu mau temenan sama aku, aku bakal kasih kamu matahari
Kamu ingat, gak?Karena kamu udah mau nerima pertemanan aku, ini bunga matahari dari aku untuk kamu
Sebenarnya aku mau bawain matahari yang asli, tapi nanti dia cemburu sama kamu
Soalnya kamu bersinar terang, lebih indah dari matahari, heheNanti kalo suka sama Shaka, Shaka bawain bulan untuk Shakira
—Shaka
"Dorr!!"
Shakira menjatuhkan skateboard-nya karena terkejut. Tawa Shaka tergelak di sana. Cowok itu baru saja menutup kembali pintu pagarnya—masih dengan tertawa.
"Shakira kalo kaget jadi lucu. Mau main skateboard, ya?"
Shakira mengepal geram, ia berseluncur dengan skateboard-nya dan berhenti tepat di hadapan Shaka.
"Kalo gue jantungan gimana?! Makan tuh matahari!" Shakira memberikan buket bunga itu secara paksa, lalu meninggalkan Shaka yang malah menahan tawa.
Apakah menerima pertemanan dari Shaka adalah sebuah kesalahan? Cowok itu sangat menyebalkan.
"Yaaah, Shakira maafin. Shaka cuma bercanda." Shaka tertawa, buru-buru ia kembali membuka pagar, dan keluar dengan skuter pink milik Rika.
Agaknya Shaka akan mengubah hobi jogging sorenya jadi main skuter pink.
"Shakira terima dong." Shaka bersama skuter pink berhasil menyusul Shakira. Tangan kirinya menyodorkan buket bunga matahari tadi.
Bukannya menjawab, Shakira malah bersenandung ria seolah Shaka adalah mahkluk halus tak kasat mata.
"Waktu itu kan Shakira meluk Shaka, terus kita temenan." Kalimat itu membuat Shakira reflek berhenti dan langsung menatap Shaka yang ikut berhenti.
Wajah Shakira memerah menahan malu mengingat momen itu. "Gak usah dibahas." Shakira merebut buket bunga matahari itu dari tangan Shaka. Gadis itu kembali berseluncur, diikuti dengan Shaka yang menyusul sambil mengulum senyum.
"Besok berangkat bareng? Kan kita temenan, biar tante Dini bisa langsung ke toko kue," kata Shaka yang berada di sebelah Shakira.
"Hm." Shakira balas dengan gumaman sambil mengunyah permen karet.
"Shakira malam minggu mau ngapain?"
"Nggak ada, paling tidur." Meskipun sudah berteman, sifat Shakira masih terkesan cuek.
"Mau ikut Shaka?"
"Ke mana?"
"Abis sholat magrib Shaka jemput," jawab Shaka.
"Ke mana dulu."
"Petualangan bersama kapten Shaka ke dunia warna-warni."
Shakira memutar mata malas. "Terserah lo."
***
"Kai, sempak lo sisa satu? Gue ambil ya." Raja dengan balutan handuk itu tengah berdiri di depan sebuah lemari coklat setinggi dua meter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars
Novela Juvenil"Shaka gak pernah pacaran, gimana kalau Shakira jadi pacarnya Shaka?" --------- 90 persen katanya cinta pertama akan berepilog dengan tidak bersama-sama, kasarnya akan berakhir pada perpisahan. Shaka tidak mau menjadi bagian dari 90 persen itu, yang...