Sesuai perkataannya kemarin, Shaka akan ikut menjemput Shakira pulang. "Hallo, Tuan Putri!!" Shaka menyembul dari balik bintu dengan membawa dua buket bunga.
Shakira, gadis itu tengah duduk di ranjang, siap dengan tas berisikan bajunya yang baru selesai ia kemas. Karena Shaka menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, Shakira meminta bunda untuk kembali ke toko kue saja tanpa harus mengantarnya pulang, Shakira tau bunda mendapat orderan banyak untuk acara ulang tahun, pasti melelahkan jika harus mengantarnya pulang lalu kembali ke toko kue.
"Wah, kok bawa dua buket bunga?" Shakira menerima dua buket bunga yang Shaka bawa, bunga lily dan satunya bunga mawar putih. "Wangi, suka. Makasih, ya," kata Shakira sambil tersenyum.
"Tadi ada yang nitip, katanya buat Tuan Putri Shakira dari kerajaan Sailormoon."
"Yang bener?"
Shaka mengangguk. "Jadi, diterima bunganya?"
Shakira tersenyum, ia mengangguk.
"Senang sekali melihat Tuan Putri tersenyum, seperti bulan purnama di malam yang cerah, cantik."
"Kenapa kerajaan Sailormoon? Bukannya itu ikan di bulan yang kamu buat dalam imajinasi?" tanya Shakira.
"Kerajaan Sailormoon juga ada di imajinasi Shaka, dan kamu adalah Tuan Putri-nya."
"Alay!" Shakira memukul lengan Shaka pelan.
Shaka semakin mengembangkan senyum, mengulurkan tangannya. "Kereta sudah siap, Putri. Ayo kita pergi."
***
"Kita langsung pulang?" tanya Shakira setelah Shaka memasangkan seat belt untuknya.
"Iya dong, kamu harus istirahat lagi di rumah, jangan capek-capek, kalo apa-apa telpon aku, rumah kita sebelahan. Oke?" Shaka mulai menjalankan mobilnya.
"Mau ke danau," kata Shakira. "Ayo dong, Shaka."
"No, no, no, harus istirahat. Denger, kan, kata dokternya tadi? Jangan kecapean, biar bisa sekolah."
"Kan cuman duduk sebentar di danau."
"Kan ke danau nya bisa besok-besok, Tuan Putri."
"Gak mau, maunya sekarang."
"Shakira harus istirahat," kata Shaka.
"Aku gak lagi kritis, Shaka. Aku baik-baik aja." Shakira bersedekap, membuang muka ke arah jendela sembari melihat jalanan yang ramai.
Shaka menghela napas. "Oke. Tapi ada syaratnya."
Shakira langsung menoleh penuh semangat. "Apa?"
"Bilang, Shaka ganteng."
Shakira cemberut. "Shaka jelek!"
"Yahh, gak jadi deh ke danau nya."
"Ihhh Shaka!"
Shaka tertawa. "Iya, iya, kita menuju danau, yeay!! Tapi sebentar aja, ya."
***
Keduanya sampai di danau dengan suasana langit muram yang mengisyaratkan kalau sebentar lagi akan turun hujan. Seperti pertama kali Shaka mengajak Shakira ke danau, mereka duduk di tempat yang sama, di bangku kayu di bawah pohon flamboyan merah yang bunganya sudah banyak berjatuhan pun dengan varian eskrim vanila kesukaan Shakira seperti waktu itu.
"Kenapa tiba-tiba pengen ke danau?" tanya Shaka.
"Gak papa, pengen aja."
"Janji ya pulang nanti di rumah langsung istirhat, gak usah kerjain yang berat-berat, gak usah main skateboard juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The Stars
Fiksi Remaja"Shaka gak pernah pacaran, gimana kalau Shakira jadi pacarnya Shaka?" --------- 90 persen katanya cinta pertama akan berepilog dengan tidak bersama-sama, kasarnya akan berakhir pada perpisahan. Shaka tidak mau menjadi bagian dari 90 persen itu, yang...