“saya sudah berjanji zayba, maka saya akan menepati nya, karna janji itu harus di tepati”—Gaffar Agam
•
•
•
•
•*****
"Abi, bagaimana apakah Abi sudah mendapatkan solusi agar perusahaan kita gak bangkrut?" tanya zayba menatap cemas suami nya .
Gaffar tersenyum lalu mengelus puncak kepala zayba yang di balut oleh hijab."alhamdullilah umi.. tadi sahabat lama Abi menelpon dan beliau bersiap untuk menanam saham di perusahaan kita 60 persen."
Zayba menghela nafas lega nya, baru saja beliau merasa aman, namun perkataan suami nya kembali membuat zayba diam mematung
"Tapi, beliau mengajukan syarat, untuk menikahkan anak lelaki nya dengan anak kita," lanjut Gaffar
"Apa?!"
Gaffar mengelas nafas berat nya lalu menuntun istrinya untuk duduk lebih tenang di sofa ruang kerja nya
Tangan Gaffar mengelus punggung tangan zayba yang tampak keriput."begini zayba, sebelumnya Abi punya sahabat sewaktu SMA dulu, nama nya Bagas, kami berpisah saat duduk di bangku perkuliahan, karena Bagas ini berkuliah di Amerika sedangkan Abi hanya kuliah di Indonesia."
"Beberapa tahun kemudian, Bagas menjadi sosok Lelaki yang sukses, beliau menjabat sebagai CEO di Perusahaan adibrata group, singkat cerita, Bagas mengetahui nama perusahaan kita yang di ambang kebangkrutan, jadi Bagas berusaha untuk menghubungi Abi lagi, akhirnya setelah penantian nya beberapa tahun membuahkan hasil Bagas menghubungi Abi dan bersedia untuk membantu perusahaan abi, dengan syarat anak nya harus menikah dengan anak kita."
Zayba menutup mulutnya mendengar cerita kisah masa lalu suami nya
"Berarti kita harus merelakan masa muda Nazhira?" tanya zayba
Gaffar kembali mengelas nafas nya."itulah yang menjadi permasalahan nya umi, Abi tak akan memaksa Nazhira jika Nazhira tak mau, tapi di sisi lain Abi dan Bagas telah membuat janji, dimana janji itu harus di tepati bukan?"
"Janji?!" zayba syok mendengar kata janji dari bibir suami nya, berarti secara tidak langsung mereka berdua telah merencanakan jodoh kedua anak masing masing kelak.
Gaffar mengangguk."iya umi, dulu waktu Abi dan Bagas kelas 11 SMA kami berjanji jika salah satu di antara kami memiliki anak perempuan atau laki laki maka kami akan menjodohkan mereka, agar hubungan silaturahmi kita semakin erat."
Zayba menghela nafasnya lalu memijit pelipisnya, entah bagaimana cara nya mereka keluar dari masalah perusahaan itu
*****"Daddy sudah putuskan akan menjodohkan kamu dengan anak sahabat Daddy Ghazi," Bagas tersenyum tipis menatap wajah terkejut ghazi
'Brakh
Ghazi menendang meja kaca di sana
'prang
Meja itu pecah seketika, pecahan nya berserakan ke mana mana
Ghazi menatap tajam Daddy nya, lalu menarik kerah baju Bagas
"LO MAKIN HARI MAKIN NGELUNJAK YA!" sentak Ghazi menatap tajam Daddy nya
Bagas tertawa sumbang."hahah, yaps!! betul sekali anak tampan, Daddy mu ini semakin hari semakin menjamin kehidupan kamu, Daddy mau kamu menikahi anak sahabat Daddy," putus Bagas

KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ELZIO:LELAKI PILIHAN ALLAH
SpiritualSeharusnya di dalam pernikahan yang membimbing adalah suami, namun jika suami saja tak tau bagaimana membimbing istrinya bagaimana rumah tangga mereka kedepannya? Ghazi Elzio adibrata. lelaki dingin nan kejam harus menuruti permintaan konyol orang t...