“terima kasih,karena sudah menjaga mahkota mu hanya untuk ku cantik..”—Ghazi Elzio.
•
•
•
•
•*****
Kondisi Ghazi perlahan membaik dengan seiring berjalannya waktu, punggung nya pun tak terlalu perih dari kemarin kemarin nya hanya ada bekas jahitan yang nampak kontras dengan warna kulitnya yang agak kuning Langsat kentara di sana.
"Ra.. makasih udah rawat aku selama ini dan," Ghazi tersenyum miring lalu mendekatkan wajahnya ke Nazhira."makasih juga udah beri mahkota yang kamu jaga selama ini," bisik nya lembut.
'Blush!
Pipi Nazhira merona jika diingatkan dengan itu lagi, dia mendadak malu dengan dirinya sendiri, yang dengan bodoh nya semalam Nazhira yang menawarinya langsung kepada Ghazi
Harga dirinya langsung hilang seketika saat mengingat sekelabat kejadian semalam.
Nazhira menutupi wajahnya dengan selimut hal itu membuat Ghazi terkekeh pelan.
"Kenapa di tutup wajahnya sih?" gemas Ghazi.
"Malu bi.."
Ghazi tergelak lalu menyingkap selimut yang menutupi separuh badan nya dan memperlihatkan dada bidang nya
Ghazi menarik selimut yang menutupi wajah Nazhira."ra.. jangan di tutup wajahnya.. mending kamu cepet ambil wudhu terus kita sholat subuh," titah nya
Nazhira dengan malu menurunkan selimut yang menutupi wajahnya itu, saat melihat wajah ghazi mendadak pipi Nazhira kembali merona.
"Dih? Tuh pipi kenapa merah lagi?" goda Ghazi."jangan malu sama abi lah," bibir Nazhira berkedut menahan senyum nya.
"Apa mau di gendong aja?" tawar ghazi, Nazhira menggeleng kecil.
"Baiklah abi bantu aja ya ke kamar mandi nya," Nazhira mengangguk, perlahan Nazhira menurunkan selimut yang menutupi badan nya
Dengan setelan piyama berlengan pendek Nazhira mencoba bangkit dari tidurnya, gegas ghazi mengikat rambut Nazhira agar tak repot jika berwudhu.
Alis Nazhira menukik saat ia mulai berdiri dan melangkah kaki nya, ia tak merasakan sakit sama sekali .
"Loh kok gak sakit?" gumam nya namun masih bisa di dengar oleh ghazi."biasanya sakit kan?"
Ghazi membasahi bibir bawahnya lalu mencuri kecupan di pipi Nazhira."soalnya abi lembut ra.. abi lakuin nya dengan kasih sayang bukan nafsu belaka saja."
Nyengir Lo?
Nazhira menoleh sejenak, lembut ya? Bolehkah Nazhira salto saja di hadapan ghazi?
"Masih mau di bantu?" Nazhira menggeleng karna tak ada keluhan sama sekali.
Perlahan Nazhira kembali melangkahkan kaki nya."tuh kan gak sakit," lirih nya. gadis itu,ah ralat perempuan itu mulai memasuki kamar mandi.
Diam diam ghazi tersenyum lebar, merasa bangga dengan diri nya sendiri karna tak menyakiti istri nya.
Ghazi tersenyum miring saat melihat noda merah di atas sprei putih nya, dia bersenandung kecil di saat mengganti sprei itu.
Senyum nya tak pernah luntur di sana, rasa nya ia bersemangat sekali untuk masuk ke sekolah setelah seminggu lebih tak menginjakkan kaki nya di sekolah nya.
****"Eh eh lo liat story nya ghazi cepetan!" ghavin dengan antusias nya menyuruh empat anak Narapati yang berada di parkiran memeriksa story ketua nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ELZIO:LELAKI PILIHAN ALLAH
SpiritualSeharusnya di dalam pernikahan yang membimbing adalah suami, namun jika suami saja tak tau bagaimana membimbing istrinya bagaimana rumah tangga mereka kedepannya? Ghazi Elzio adibrata. lelaki dingin nan kejam harus menuruti permintaan konyol orang t...