22.|Good Bye Abigail

537 34 25
                                    


“meskipun selama ini kakek gue selalu egois,tapi bagaimana pun dia tetap Kakek gue,gak ada yang bisa gantiin posisi nya.”—Ghazi Elzio.





*****

Pemakaman kakek Abigail di laksanakan setelah sholat ashar, ghazi ikut turut hadir untuk melihat Kakek nya untuk yang terakhir kali nya

Ghazi sengaja tak mengajak Nazhira, karna takut banyak yang mengincar anak buah suruhan Kakek Abigail di sana, meskipun kakek itu sudah meninggal, tetapi anak buah suruhan nya masih tetap berkeliaran kemana mana.

"Tenang di alam sana kek," ghazi menabur bunga di atas gundukan tanah yang masih terlihat basah itu

Di belakang nya ada yasmin yang terus mengelus punggung ghazi, sedangkan bagas sengaja agak berjauhan dengan yasmin, ya walaupun di dalam lubuk hati nya ia sangat rindu dengan sosok istri nya

Bram dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya tampak memerhatikan keadaan sekitar, pandangan nya tak luput untuk melihat pergerakan dari mantan menantu Abigail

Bagas diam diam menarik sudut bibirnya, membentuk senyuman miring meski sesaat."tunggu waktunya bram," gumam nya


*****

"Bram, sebaiknya kamu pulang saja, kamu pasti capek karna mengurus papa selama ini," ucap Yasmin

Bram menunduk."tapi siapa yang akan menemani mbak yasmin jika saya pergi di sini?"

Bagas mengepalkan tangan nya, hei dia disini ada loh, malah dengan santainya bram mengatakan siapa yang akan menemani Yasmin, jelas saja bagas lah!

Yasmin menatap bagas sejenak."ada ghazi di sini," kata yasmin."biar anakku saja yang menemaniku, karna tak baik jika dua orang yang berbeda jenis ada di dalam rumah, takutnya timbul fitnah yang tidak tidak, apalagi kita tidak ada hubungan darah atau ikatan sama sekali"

"Apa mau aku ikat menjadi istri ku mbak?"

'Brakh

Ghazi menggebrak meja di sana, lalu mata nya menatap nyalang bram, Bram yang di tatap nyalang oleh ghazi merasa kikuk sendiri

"Bram, sebaiknya kamu pulang sekarang," kata yasmin meringis pelan."jangan pancing emosi anakku."

Akhirnya Bram pun mengangguk lalu pergi dari sana meninggalkan ghazi dan bram di mansion itu

Sepeninggalan bram, bagas langsung memeluk yasmin dengan erat, rasanya hari hari nya sangat sepi saat yasmin tak berada di sisi nya

Ghazi berdecak malas,ia merasa muak dengan sifat bagas."ayolah jangan bucin di sini," frustasi ghazi

Yasmin melepaskan pelukannya, lalu membawa ghazi masuk ke dalam dekapan nya, rasanya hangat."cie iri nih??" kekeh nya."anak mommy Sekarang udah gede ya.. udah punya istri lagi," yasmin melepaskan pelukannya

"Oh ya istri mu mana ghaz?" tanya nya

"Di rumah mom, ghazi sengaja gak bawa Nazhira, takutnya ada yang mau buat celaka."

Ketiganya mengambil duduk di sofa itu

"Yah," bahu yasmin melemas, padahal dia ingin sekali berbagi cerita dengan menantu nya."istri mu itu kayaknya pendiem banget ya ghaz.."

"Pendiam apa nya? Menantu mommy itu jahil banget tau, tadi aja waktu daddy nelpon, Nazhira sengaja buat aku teriak teriak karna tangan nya terus menekan luka ku, jadi daddy salah paham deh."

GHAZI ELZIO:LELAKI PILIHAN ALLAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang